JRMEDIA.ID — ZTE Corporation, penyedia solusi teknologi informasi dan komunikasi terintegrasi terkemuka di dunia, mengumumkan bahwa Chief Development Officer (CDO), ZTE, Cui Li, diundang sebagai pembicara dalam sesi “The Techco Transformation: Pioneering the Next Era of Innovation”. Cui Li menyampaikan paparan yang berjudul “Envisioning the Future From 5G-A to 6G” di GTI Summit•Shanghai 2025 di MWC25 Shanghai, China.
Cui Li membahas praktik inovatif ZTE dan perspektif strategis seputar perkembangan teknologi digital dan cerdas lintas industri, di tengah revolusi kecerdasan yang digerakkan model AI besar. Lewat paparannya, Cui Li mengangkat tema “Digital and Intelligent Evolution: Usher in a New Era of AI Civilization”. Ia mengatakan bahwa model AI besar telah memicu gelombang revolusi kecerdasan secara global, mendorong inovasi dan terobosan berkelanjutan dalam pengembangan teknologi dan ekosistem.
Di Indonesia, ZTE juga aktif memperkuat ekosistem digital nasional dan mempercepat transformasi digital Indonesia. Lewat acara “ZTE Global Services Ecosystem Forum 2025” di Jakarta, Indonesia, pada Mei lalu, ZTE mengemukakan konsep layanan jaringan konektivitas yang didukung AI. Di Asia, ZTE telah berkolaborasi dengan 130 operator telekomunikasi untuk menyediakan jaringan konektivitas bermutu tinggi kepada 500 juta pengguna.
Menurut Cui Li, prioritas utama dalam kemajuan AI tetap konsisten, yakni membangun infrastruktur yang efisien, mengoptimalkan algoritma, dan memastikan penerapan yang praktis. Sejalan dengan hal ini, ZTE mengutamakan infrastruktur komputasi, optimalisasi algoritma, dan kolaborasi edge-terminal.
“Melalui inovasi, ZTE berkomitmen memajukan demokratisasi komputasi dan AI, serta membangun basis transformasi teknologi pintar di beragam industri,” kata Cui Li, Senin (30/6/2025).
Fokus ZTE pada pengembangan infrastruktur juga tercermin di Indonesia, terutama melalui kolaborasi yang terjalin dengan operator-operator telekomunikasi lokal. Pada Mei 2025 lalu, ZTE resmi bekerja sama dengan XLSMART, entitas baru yang terbentuk setelah merger PT XL Axiata Tbk dan PT Smartfren Telecom Tbk. ZTE berkomitmen mendukung XLSMART dalam proses integrasi dan transformasi jaringan, serta menciptakan infrastruktur yang siap memenuhi kebutuhan masa depan dengan efisiensi dan kinerja optimal.
Sebelumnya, ZTE telah meneken nota kesepahaman (MOU) dengan Telkomsel untuk mengimplementasikan teknologi AI, 5G-LAN, dan solusi ultra-compact pada private network. Kolaborasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas broadband sekaligus mempercepat transformasi digital di beragam industri di Indonesia.
Lewat inovasi, ZTE berupaya meletakkan dasar-dasar teknologi pintar yang mengintegrasikan “jaringan, komputasi, dan energi”. Berpusat pada data, algoritma, dan teknologi, ZTE menempuh pengembangan multidimensi yang menghasilkan semakin banyak manfaat.
Dengan filosofi “AI untuk semua”, ZTE menyatukan AI dengan TIK untuk mengembangkan solusi komputasi lengkap untuk seluruh skenario. ZTE juga aktif meningkatkan penggunaan AI di sektor-sektor konsumsi, rumah, dan perindustrian, sekaligus mempercepat demokratisasi AI.
Menurut Cui Li, ZTE akan selalu meningkatkan daya saing produk dan solusinya, membangun ekosistem yang lebih terintegrasi bersama mitra-mitra, serta meningkatkan konvergensi dan inovasi AI dan TIK. Bersama mitra-mitra ekosistem, ZTE ingin menjawab sejumlah tantangan dari sisi privasi, keamanan, dan etika dalam bidang AI. “Tujuannya, menciptakan ekosistem terbuka, kolaboratif, dan terpercaya, serta mendorong kemajuan teknologi digital dan cerdas di seluruh industri menuju era peradaban yang baru.”
Di GTI Summit•Shanghai 2025, Cui Li menyampaikan paparan berjudul “Intelligent Connectivity, Infinite Future”, serta memenuhi undangan dalam acara peluncuran “China Mobile 5G-A Enablement for the Trifecta of New Information Consumption Services White Paper”, serta inisiatif inovasi lain. Dalam paparannya, ia juga membahas eksplorasi sistematis, capaian nyata, dan wawasan strategis ZTE dalam tiga dimensi utama: konektivitas tingkat lanjut, komputasi cerdas untuk semua, dan penerapan di edge serta terminal.
Dalam segi konektivitas tingkat lanjut, ZTE berkolaborasi dengan para mitra untuk mempercepat perkembangan teknologi jaringan, dari 5G ke 5G-A, serta 6G, guna membangun neural hub pada era teknologi pintar. Untuk bidang komputasi cerdas, ZTE berfokus mengembangkan perangkat keras, perangkat lunak, serta data demi membangun infrastruktur yang efisien, serta mewujudkan implementasi efektif dan meningkatkan kecerdasan. Hasilnya, ZTE berhasil memaksimalkan valuasi data, serta mendorong kemajuan untuk semua pihak.
Dari sisi implementasi edge dan terminal, berlandaskan filosofi “AI for All”, ZTE melansir solusi pintar dengan rangkaian lengkap untuk seluruh skenario. Solusi ini ikut menghemat biaya, meningkatkan efisiensi, serta menurunkan emisi karbon.
Lewat paparannya, Cui Li menekankan, konektivitas pintar bukanlah semata-mata teknologi yang bekerja sendirian, melainkan menuntut kerja sama dari seluruh ekosistem. ZTE akan berkolaborasi dengan mitra-mitra global untuk mendemokratisasi AI dan teknologi baru lain, serta mewujudkan transformasi digital dan cerdas di beragam industri. Target akhirnya, mewujudkan masa depan yang didukung konektivitas yang tersedia di setiap lokasi, teknologi cerdas dengan potensi tanpa batas, serta berbagai peluang.
(end)
Komentar