Speedboat Basarnas Meledak Sebabkan 3 Tewas, Basarnas Kirim Tim untuk Investigasi
Speedboat meledak/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JAKARTA — Speedboat Rigid Inflatable Boat (RIB) 04 milik Basarnas Ternate, Maluku Utara, mengalami ledakan saat dalam perjalanan menuju operasi evakuasi di perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Minggu (2/2/2025) malam, sekitar pukul 23.00 WIT. Insiden ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia dan seorang jurnalis Metro TV bernama Sahril Helmi dinyatakan hilang.
“Speedboat tersebut membawa 11 anggota tim yang ditugaskan untuk mengevakuasi nelayan yang mengalami mati mesin di perairan tersebut,” kata Direktur Polisi Perairan dan Udara (Dirpolairud) Polda Maluku Utara Kombes Pol Azhari Juanda, Senin (3/2/2025), dilansir dari Antara.
Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Polda Maluku Utara (Malut) menyatakan bersama-sama tim gabungan sedang fokus mengevakuasi korban speedboat milik Basarnas meledak saat melakukan misi kemanusiaan mencari nelayan hilang di perairan Oba Selatan.
“Kami masih fokus melakukan evakuasi dan mencari satu korban, yakni Kontributor Metro TV yang dinyatakan hilang saat insiden meledaknya speedboat milik Basarnas,” kata Kombes Pol Azhari Juanda.
Dalam insiden meledaknya speedboat milik Basarnas Ternate itu, terdapat 11 orang termasuk tim SAR gabungan melakukan pencarian nelayan hilang. Sedangkan, tiga korban dinyatakan meninggal dunia, yakni anggota Polairud Bharatu Mardi Haji dan dua anggota Basarnas, Fadli Malagapi dan Riski Esa, serta satu wartawan Kontributor Metro TV dinyatakan hilang dan masih dalam proses pencarian.
Kemudian tujuh orang lainnya dinyatakan selamat dan sudah mendapatkan perawatan medis. Masing-masing Kepala Seksi Ops Kantor SAR Ternate M Syahran Laturua beserta anggotanya yakni Ryan Azrul Ali, Hamja Djirun, Darmanto Rauf, Maretang. Kemudian anggota Ditpolairud Polda Maluku Utara yakni Bripka Irwan Idris dan Bripda Putra Nusantara Ruslan.
Para korban selamat awalnya ditemukan oleh kapal cepat KM Cantika Lestari 10 yang sedang berlayar dari Pelabuhan Gita menuju Manado. Mereka kemudian dievakuasi ke Pelabuhan Gita dan mendapatkan perawatan medis di Puskesmas Payahe sebelum akhirnya dipindahkan ke Ternate menggunakan KM Pandudewanata.
Kepala Basarnas Kusworo memerintah investigasi peristiwa meledaknya kapal cepat Kantor SAR Ternate yang menewaskan tiga anggota tim SAR gabungan saat melaksanakan tugas kemanusiaan di Perairan Gita, Oba Selatan, Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara.
“Tim investigasi Basarnas Pusat rencananya siang ini akan diberangkatkan ke Ternate,” kata Kusworo di Jakarta, Senin.
Kusworo menegaskan investigasi ini tidak hanya untuk menyelidiki penyebab meledaknya kapal cepat RIB 04 Kantor SAR Ternate hingga menelan korban jiwa, tetapi juga untuk mengevaluasi secara menyeluruh pelaksanaan operasi SAR, sehingga hal serupa jangan sampai berulang kembali di kemudian hari.
Terlepas dari itu semua, Jenderal bintang tiga TNI Angkatan Udara ini menyampaikan duka cita mendalam atas tewasnya tiga tim SAR gabungan dan sejumlah anggota lainnya yang mengalami peristiwa nahas itu. Kusworo berharap korban hilang, seorang jurnalis televisi, bisa segera ditemukan.
Direktorat Polairud Polda Maluku Utara sebelumnya melaporkan kapal cepat/speedboad RIB 04 Kantor SAR Ternate yang digunakan oleh sejumlah anggota tim SAR gabungan meledak pada Minggu (2/2/2025) sekitar pukul 00.00 WIT malam. Peristiwa ini terjadi saat tim SAR gabungan sedang dalam operasi penyelamatan terhadap dua orang nelayan yang kapalnya mati mesin di Perairan Gita.
(ant/end)