News
Beranda ยป Berita ยป Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya, Dimas Batik Pertahankan Penggunaan Lilin dalam Proses Produksi

Penjaga Terakhir Batik Tulis Tasikmalaya, Dimas Batik Pertahankan Penggunaan Lilin dalam Proses Produksi

Dimas Batik Tasikmalaya. (Foto: Ist)

JRMEDIA.ID โ€” Dimas Batik tetap teguh menjaga warisan budaya batik tulis tradisional di tengah derasnya arus modernisasi dan gempuran teknik printing dalam industri batik. UMKM binaan PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat milik Aisha Nadia ini berdiri sejak 1987 dan berlokasi di Indihiang, Tasikmalaya, Jawa Barat.

Hingga saat ini, Dimas Batik menjadi satu-satunya pengrajin batik tulis di Tasikmalaya yang masih setia menggunakan malam atau lilin dalam setiap proses produksinya. Saat ini, Dimas Batik mempekerjakan 25 pembatik, terdiri dari 15 orang yang bekerja menetap di pabrik, dan 10 ibu rumah tangga yang membatik dari rumah sembari tetap mengurus keluarga.

โ€œKami ingin mempertahankan tradisi, tapi juga memberi ruang bagi ibu-ibu agar bisa tetap produktif tanpa meninggalkan peran utama mereka di rumah,โ€ kata Aisha Nadia, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/5/2025).

Perjalanan Aisha merintis usaha ini tidaklah mudah. Ia mengenang masa-masa awal ketika harus membawa karung berisi kain batik untuk bertemu calon pembeli, hingga pernah diusir satpam karena disangka pemulung. โ€œWaktu itu saya tidak punya kendaraan. Tapi saya tahu, saya membawa warisan budaya yang berharga,โ€ kenangnya.

Dua bulan sebelum pandemi Covid-19, Aisha menerima bantuan pendanaan UMKM sebesar Rp 50 juta dari Pertamina. Dana tersebut digunakan untuk membeli sebidang tanah di pinggir jalan yang kini menjadi galeri permanen Dimas Batik. Tak disangka, justru di masa pandemi, permintaan melonjak tajam dari desainer-desainer ternama di Bandung dan Jakarta yang memasok pakaian untuk pejabat negara dan selebriti nasional.

Mendagri Tito Tegaskan Kesiapannya Dukung Penyelenggaraan Sekolah Rakyat

Kini, Dimas Batik telah tumbuh menjadi salah satu pengrajin batik terbesar di Tasikmalaya. Produk-produknya dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, dan sejumlah kota di Pulau Jawa. Bahkan, pasar luar negeri seperti Singapura dan Jepang telah menjadi pelanggan tetap.

โ€œOrang Jepang sangat menyukai motif batik kami yang bernuansa bunga kecil-kecil, seperti melati, sakura, dan truntum. Mereka kurang menyukai motif binatang, jadi kami beradaptasi tanpa kehilangan identitas,โ€ jelas Aisha.

Selain terus mempertahankan kualitas dan keaslian, Dimas Batik aktif mengikuti berbagai pelatihan termasuk di tahun 2024 mengikuti Pertamina UMK Academy kelas Go Global untuk memperluas pasar ekspor.

Motif-motif batik Jawa Barat yang ditawarkan Dimas Batik mengusung filosofi mendalam, di antaranya: Merak Ngibing, menggambarkan keindahan gerak burung merak dengan warna-warna cerah dan penuh energi. Tiga Negeri, kombinasi pengaruh budaya dari Jawa, Pekalongan, dan Lasem yang melambangkan keragaman dan harmoni.

Motif Jawa Barat ketiga adalah Cupat Manggu, terinspirasi dari buah manggis dengan pola geometris dan elemen organik yang mencerminkan kesegaran alam. Dan motif Sidomukti, simbol harapan dan kemakmuran yang sering digunakan dalam acara adat dan pernikahan.

Jadwal Final Liga Europa Tottenham Hotspur Vs Manchester United: Duel Statistik Vs Pengalaman

Area Manager Communication, Relation & CSR Regional JBB PT Pertamina Patra Niaga, Eko Kristiawan, menyampaikan apresiasinya terhadap kegigihan Dimas Batik dalam menjaga warisan budaya lokal.

โ€œKami bangga bisa mendampingi pelaku UMKM seperti Dimas Batik yang tidak hanya mempertahankan tradisi, tapi juga mampu menembus pasar global. Inilah semangat UMKM binaan Pertamina, berakar kuat pada budaya lokal, namun berpandangan jauh ke depan. Melalui program pendanaan dan pelatihan, kami ingin terus mendukung UMKM naik kelas dan menjadi penggerak ekonomi nasional,โ€ ujar Eko Kristiawan.

Kisah sukses Dimas Batik selaras dengan semangat Asta Cita ketiga Pemerintahan Prabowo-Gibran, yaitu meningkatkan lapangan kerja yang berkualitas, mendorong kewirausahaan, mengembangkan industri kreatif, serta melanjutkan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian rakyat. Kehadiran Dimas Batik membuktikan bahwa dengan pendampingan yang tepat, pelestarian budaya dapat berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi masyarakat.

Melalui dedikasi Aisha Nadia dan dukungan Pertamina Patra Niaga, Dimas Batik bukan hanya menjadi pelaku industri kreatif, tapi juga penjaga warisan budaya bangsa. Di tengah pilihan instan dan cepat, Aisha tetap memilih lilin, karena baginya, setiap goresan malam adalah jejak sejarah yang tak tergantikan.

(end)

Tiket Timnas Indonesia Vs China Terjual Habis, Ketum PSSI Girang

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Terpopuler

01

Anime Ao no Hako (Blue Box) Diperkirakan Bakal Mendapatkan Musim Kedua

02

Ini 11 Film Animasi Indonesia Terlaris Sepanjang Masa, Jumbo Paling Laris Raup 3 Juta Penonton!

03

Belasan Video Syur tanpa Busananya Viral dan Diperjualbelikan, Bu Guru Salsa Minta Maaf, Tertipu Pacar Online

04

CGV Indonesia Umumkan Tanggal Tayang Film Anime Project Sekai: Kowareta Sekai to Utaenai Miku di Bioskop Indonesia

05

Ini 2 Rekor yang Dibidik Marc Marquez untuk Lampaui Legenda MotoGP Asal Spanyol, Jorge Lorenzo dan Dani Pedrosa

Sorotan

Automotive