JRMEDIA.ID — Pakistan menyatakan sedikitnya 31 orang tewas dalam serangan rudal India dan penembakan lintas batas di sepanjang Garis Kontrol (LoC), perbatasan de facto kedua negara. Juru Bicara Militer Pakistan Letjen Ahmed Sharif Chaudhry menyatakan, jumlah korban luka akibat serangan India tersebut meningkat dari 46 menjadi 57 orang.
India mengumumkan “Operasi Sindoor”, Selasa (6/5/2025) malam, dengan menyasar apa yang disebutnya infrastruktur teroris di sembilan lokasi di Pakistan.
Eskalasi ketegangan kedua negara tetangga dan sama-sama pemilik senjata nuklir itu terjadi menyusul serangan lima orang militan terhadap sejumlah turis di Pahalgam, wilayah Kashmir, yang dikelola India. Sebanyak 26 orang tewas dalam serangan pada 22 April 2025 tersebut.
India menyalahkan Pakistan atas serangan itu dengan mengeklaim ada hubungan lintas batas. Pakistan membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan yang netral.
Pejabat India mengatakan New Delhi menggunakan haknya untuk menanggapi dan mencegah serta mencegah lebih banyak serangan lintas batas seperti itu.
Pakistan mengatakan pihaknya telah menembak jatuh lima pesawat tempur India dan bahwa mereka berhak untuk merespons.
New Delhi belum mengeluarkan reaksi resmi terhadap pernyataan Pakistan tentang keberhasilannya merontokkan lima pesawat tempur India tersebut.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Pakistan Khawaja Asif mengatakan, Islamabad siap menerima penyelidikan independen atas dugaan keberadaan “kamp teroris” di wilayahnya seperti yang diklaim India.
“Kami siap menerima penyelidikan independen atas masalah ini beserta insiden Pahalgam. Kami mengimbau masyarakat internasional untuk menyelidiki (kenyataan) apa yang disebut ‘kamp teroris’ yang disasar India,” kata Asif kepada media penyiaran lokal Geo News, Rabu (7/5/2025) malam.
Menurut Asif, Pakistan berhak merespons setelah serangan militer India itu. “Tetapi tidak seperti India, kami tidak akan pernah menyasar warga sipil.”
(anadolu/ant/end)
Komentar