Foto: Tangkapan Layar Game Bleach: Brave Soul
JRMEDIA.ID — Dalam kondisi yang cukup sulit, banyak perusahaan yang merugi memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap para karyawannya. Namun, berbeda dengan kebanyakan perusahaan, pengembang game populer “Bleach: Brave Soul” justru memilih untuk memotong gaji eksekutifnya ketimbang mengurangi jumlah karyawan.
Menurut laporan yang dirilis oleh Automaton, dalam laporan keuangan tahunan untuk tahun fiskal yang berakhir pada Desember 2024, perusahaan ini mencatatkan kerugian sebesar ¥2,78 miliar (sekitar Rp 296 miliar). Angka tersebut menunjukkan kerugian yang lebih besar dibandingkan dengan tahun sebelumnya, di mana mereka hanya mengalami kerugian ¥1,81 miliar (sekitar Rp 192 miliar).
Meski menghadapi kerugian besar, pengembang yang dikenal dengan permainan mobile “Bleach: Brave Soul” ini memilih langkah yang berbeda. Alih-alih mengurangi jumlah karyawan atau memecat mereka yang dianggap tidak kompeten, perusahaan ini memutuskan untuk memangkas gaji para eksekutif yang tidak duduk dalam dewan audit sebesar 10-30 persen.
Langkah ini diambil sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kinerja perusahaan yang terus merugi dalam dua tahun terakhir. Perusahaan tersebut mengungkapkan bahwa keputusan untuk memotong gaji eksekutif merupakan bagian dari upaya mereka untuk menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap kinerja yang kurang optimal dan meminimalkan dampak buruk bagi karyawan.
Tindakan ini mungkin menunjukkan komitmen perusahaan untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis mereka, dengan menjaga stabilitas jumlah karyawan sambil mengurangi beban pada eksekutif yang berada di puncak perusahaan. Langkah ini tentu saja menyoroti betapa pentingnya tanggung jawab kepemimpinan dalam mengelola perusahaan, terutama ketika menghadapi tantangan finansial yang besar.
Dengan pendekatan ini, pengembang game “Bleach: Brave Soul” berharap bisa kembali bangkit dan memperbaiki kinerja mereka di masa depan tanpa harus kehilangan tenaga kerja yang berharga.
(dmr)
Komentar