Beasiswa di luar negeri/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JRMEDIA.ID — Sebagian besar penyelenggara beasiswa kuliah di luar negeri mensyaratkan kemampuan bahasa Inggris kepada pelamarnya sebagai ketentuan dasar administrasi.Kemampuan bahasa Inggris itu umumnya dibuktikan dengan skor minimum Test of English as a Foreign Language (TOEFL) atau International English Language Testing System (IELTS) tertentu.
Kabar baiknya, masih ada sejumlah beasiswa luar negeri yang tidak mengharuskan pelamarnya untuk menunjukkan sertifikat TOEFL atau IELTS. Ini tentu menjadi peluang bagi yang ingin melanjutkan studi di luar negeri tanpa harus melalui tes bahasa Inggris yang terkadang cukup menantang.
Beberapa program beasiswa ini menggunakan bahasa pengantar selain bahasa Inggris sehingga persyaratan tes bahasa Inggris tidak diperlukan.
- Global Korea Scholarship (GKS)
Global Korea Scholarship, sebelumnya dikenal dengan Korea Global Scholarship Program (KGSP), merupakan beasiswa yang diselenggarakan oleh National Institute for International Education (Niied) di bawah Kementerian Pendidikan Korea Selatan. Beasiswa ini terbuka untuk jenjang D2, S1, S2, dan S3.
Menariknya, GKS juga menyediakan biaya belajar bahasa Korea selama satu tahun sebelum perkuliahan dimulai sehingga calon mahasiswa tidak perlu khawatir dengan kemampuan bahasa Korea saat pertama kali tiba di sana.
- Seoul National University Graduate Fall
Bagi yang bermimpi kuliah di Korea Selatan, beasiswa ini dapat menjadi kesempatan yang bisa dicoba. Penerima manfaat beasiswa ini akan mendapatkan fasilitas biaya kuliah, biaya hidup, biaya buku dan penelitian, dan asuransi kesehatan.
Untuk bisa mendaftar beasiswa ini, berikut beberapa syarat yang harus dipenuhi: menyiapkan study plan, menyiapkan personal statement, menyiapkan letter of reference, tidak terbatas usia, dan tak ada persyaratan GPA.
- Hokkaido University President’s Fellowship
Hokkaido University di Jepang menawarkan beasiswa untuk mahasiswa internasional yang mendaftar pada program S2 atau S3.
Program ini tidak meminta sertifikat TOEFL atau IELTS, tetapi pelamar harus terdaftar sebagai mahasiswa atau alumni universitas yang memiliki perjanjian pertukaran dengan Hokkaido University.
- Beasiswa Pemerintah Cina
Beasiswa Pemerintah Cina, yang dikelola oleh Dewan Beasiswa Cina (CSC), memungkinkan pelamar untuk melanjutkan studi di program yang diajarkan dalam bahasa Mandarin tanpa perlu sertifikat TOEFL atau IELTS.
Namun, peserta diharuskan untuk mengikuti ujian bahasa Hanyu Shuiping Kaoshi (HSK) dengan tingkat 3 hingga 4. Beasiswa ini memberikan peluang untuk belajar di berbagai universitas terkemuka di Cina dengan menggunakan bahasa Mandarin sebagai bahasa pengantar.
- Beasiswa Pemerintah Turki
Pemerintah Turki menyediakan program beasiswa bagi mahasiswa internasional tanpa persyaratan TOEFL atau IELTS. Beasiswa kuliah penuh ini mencakup tunjangan bulanan, akomodasi, asuransi kesehatan, kursus bahasa Turki selama satu tahun, biaya kuliah, dan tiket pesawat.
Program ini memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar di Turki tanpa khawatir mengenai sertifikat bahasa Inggris.
- Beasiswa Pemerintah Rumania
Pemerintah Rumania melalui kementerian luar negerinya memberikan beasiswa bagi warga negara non-Uni Eropa. Program beasiswa ini menggunakan bahasa Rumania untuk studi S1 dan S2.
Jika belum menguasai bahasa Rumania, peserta akan diberi kesempatan untuk mengikuti kursus persiapan selama satu tahun sebelum memulai studi di universitas. Beasiswa ini memberikan peluang untuk mengenal lebih dalam bahasa dan budaya Rumania.
- Beasiswa Pemerintah Swiss
Pemerintah Swiss memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk belajar di beberapa universitas ternama, seperti University of Geneva, University of Lausanne, dan University of Basel, tanpa persyaratan skor IELTS.
Beasiswa ini tidak hanya memungkinkan peserta untuk belajar di negara dengan kualitas pendidikan tinggi, tetapi juga memberikan berbagai kesempatan untuk berkembang dalam bidang akademik.
- Konrad-Adenauer Stiftung Scholarships (KAS)
Program beasiswa Konrad-Adenauer Stiftung ini ditujukan bagi mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi S2 dan S3 di Jerman.
Peserta akan mendapatkan tunjangan bulanan, biaya penelitian, biaya perjalanan, dan asuransi kesehatan. Program ini memberikan peluang besar untuk belajar di Jerman tanpa harus khawatir dengan persyaratan bahasa Inggris.
- SBW Berlin Scholarships
SBW Berlin Scholarship menawarkan beasiswa penuh di Jerman untuk mahasiswa S1 dan S2 yang memiliki latar belakang ekonomi kurang mampu.
Beasiswa ini tidak mengharuskan peserta memiliki sertifikat IELTS, namun sebagai penerima, maka diharapkan untuk berkomitmen dalam pengembangan proyek sosial di Jerman. Peserta juga harus memiliki prestasi akademik yang baik.
- Heinrich Boll Foundation Scholarships
Heinrich Boll Foundation memberikan beasiswa untuk studi S3 di Jerman tanpa memerlukan sertifikat TOEFL atau IELTS.
Namun, peserta diwajibkan untuk memiliki kemampuan bahasa Jerman yang baik dengan skor Deutsche Sprachprüfung für den Hochschulzugang (DSH) 2 atau level B2.
Beasiswa ini memungkinkan untuk belajar di Jerman dan mengembangkan kemampuan bahasa Jerman.
- Kurt Hansen Science Scholarships
Beasiswa ini disponsori oleh Bayer Foundation untuk mendukung mahasiswa di bidang STEM, yaitu matematika, ilmu komputer, ilmu pengetahuan alam, dan teknologi di Jerman.
Nilai beasiswa yang diberikan mencapai EUR €10.000 atau sekitar Rp 174 juta. Program ini mendukung calon guru dan mahasiswa yang berprestasi di bidang sains dan teknologi.
(dkd)
Komentar