Hype
Beranda » Berita » Viral! Pencipta “Tung Tung Tung Sahur” Kecewa, Karya Dipakai Free Fire tanpa Izin

Viral! Pencipta “Tung Tung Tung Sahur” Kecewa, Karya Dipakai Free Fire tanpa Izin

Foto: Kreator Tung Tung Tung Sahur Kecewa dengan Garena. (Sumber: Seputar Otaku).

JRMEDIA.ID — Kreator konten TikTok sekaligus pencipta meme viral AI “Tung Tung Tung Sahur”, Noxa, menyuarakan kekecewaannya terhadap Garena, pengembang game populer Free Fire. Pasalnya, meme ikonik ciptaannya itu diduga diadaptasi ke dalam game sebagai salah satu bundle, tanpa izin atau konfirmasi darinya.

Melalui media sosial Tiktok, Noxa mempertanyakan bagaimana karya hasil ciptaannya bisa muncul di dalam game tanpa adanya komunikasi, kontrak, atau penghargaan terhadap hak kekayaan intelektualnya. Ia juga mengangkat isu penting soal hak cipta di era konten AI, serta mempertanyakan etika Garena sebagai pengembang besar.

“Gue bikin ini dari awal pakai AI, edit sendiri, rilis sendiri, viral sendiri. Tapi kok bisa masuk ke game segede itu tanpa tahu-tahu?” – ungkap Noxa di salah satu unggahan.

AI dan Hak Cipta: Masih Abu-Abu, Tapi Penting

Karya yang dibuat dengan bantuan AI seperti suara “Tung Tung Tung Sahur” memang memunculkan diskusi luas di ranah hukum. Meski AI digunakan, jika proses kreatif dan pengarahannya berasal dari manusia, maka hak cipta tetap bisa melekat pada penciptanya. Dalam kasus ini, jika Noxa secara aktif menciptakan konten tersebut, ia berhak atas pengakuan dan perlindungan hukum.

Namun, sayangnya hukum di banyak negara, termasuk Indonesia, belum sepenuhnya jelas soal perlindungan karya berbasis AI.

Event Cross Border Fest Kefamenanu NTT 2025 Segera Digelar, Perayaan Identitas dan Penyatuan Dua Budaya

Komersialisasi tanpa Izin?

Jika dugaan Noxa benar—bahwa kontennya digunakan sebagai bundle di Free Fire yang berpotensi menghasilkan pendapatan—maka hal ini bisa dianggap sebagai pelanggaran hak cipta atau setidaknya tindakan yang tidak etis. Perusahaan besar seperti Garena seharusnya memastikan semua konten dalam game mereka telah mendapatkan lisensi dan persetujuan dari pencipta aslinya.

Penutup: Harapan akan Etika dan Perlindungan Kreator

Kasus ini mencerminkan tantangan baru di era digital: bagaimana melindungi kreator kecil di tengah ledakan konten AI dan penggunaan massal oleh korporasi. Noxa, seperti banyak kreator lainnya, berharap ada kejelasan hukum dan etika agar karya-karya kreatif tidak bisa diambil begitu saja tanpa penghargaan atau izin.

Netizen pun berdebat tentang kasus ini, sebagian netizen ada yang mendukung Noxa dan menganggap perbuatan Garena Free Fire melanggar etika, namun ada juga yang menganggap jika kejadian ini adalah hukum karma karena prompter AI juga seringkali mencuri elemen karya seniman manusia tanpa izin.

Apa pendapat kamu soal hal ini? Apakah karya AI seperti milik Noxa memang harus dilindungi secara hukum? Silakan bagikan opinimu di kolom komentar!

(dmr)

Love Live! Hasu no Sora Jogakuin School Idol Club Umumkan Film Anime 3D


Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *