JRMEDIA.ID — Tim voli putri Indonesia tampil luar biasa di ajang Asian Youth Games (AYG) Bahrain 2025. Walaupun gagal merebut medali emas, tim voli putri sukses membawa pulang medali perak setelah bertarung ketat melawan Iran dengan skor akhir 2-3.
Pelatih timnas voli putri Indonesia, Marcos Sugiyama, mengaku bangga dengan perjuangan anak asuhnya yang bisa melampaui target awal.
“Kami bangga bisa melampaui target sampai di titik ini. Para pemain tampil luar biasa dan memberi permainan yang berarti bagi lawan-lawan mereka,” ujar Sugiyama dikutip dari Antara, Kamis (30/10/2025).
Perjalanan skuad muda Merah Putih terbilang luar biasa. Di fase grup, Indonesia langsung menang atas Kazakhstan yang tidak hadir di pertandingan perdana. Lanjut ke laga berikutnya, Indonesia menumbangkan China Taipei 3-1.
Pada babak klasifikasi 1–8, Indonesia kembali tampil impresif dengan kemenangan 3-0 atas Qatar, meski kemudian harus mengakui keunggulan Iran 0–3. Tim Indonesia kembali menemukan ritmenya dengan menaklukkan China 3-0 untuk merebut tiket semifinal.
Di babak empat besar, performa solid berlanjut saat Indonesia menyingkirkan Thailand dengan skor telak 3-0 dan memastikan tempat di partai puncak.
Sayangnya, di final yang berlangsung sengit, Indonesia harus mengakui keunggulan Iran dan menutup laga dengan skor tipis 2-3.
Namun demikian, Sugiyama tetap memuji semangat juang timnya. “Penampilan mereka sangat cerdas dan solid. Kami memang sempat kehilangan momentum di beberapa momen penting, terutama di tie break, tapi secara keseluruhan perkembangan tim ini luar biasa,” jelasnya.
Pelatih asal Jepang itu juga menyoroti perubahan positif dari karakter permainan skuad muda Indonesia sejak ia mulai melatih pada Mei 2025.
“Saya melihat voli Indonesia mulai memiliki identitas permainan sendiri, mirip dengan gaya Jepang tapi dengan karakter khas Indonesia. Tantangannya kini adalah menjaga disiplin dan konsistensi,” kata Sugiyama menegaskan.
Raihan medali perak ini menjadi bukti bahwa voli putri Indonesia semakin kompetitif dan siap bersaing di level Asia.
(***)




Komentar