Foto: Maskot Maomao dari Anime The Apothecary Diaries. (Sumber: Anime News Network).
JRMEDIA – Musim kedua dari anime The Apothecary Diaries yang sangat populer kini telah memasuki paruh keduanya. Kusuriya no Hitorigoto, yang diterbitkan di Indonesia dengan judul The Apothecary Diaries adalah seri novel ringan Jepang yang ditulis oleh Natsu Hyūga dan diilustrasikan oleh Touko Shino. Novel ini diserialisasikan di situs web penerbitan novel Shōsetsuka ni Narō pada bulan Oktober 2011.
The Apothecary Diaries adalah kisah tentang seorang gadis muda yang diculik dan dijual sebagai budak di istana kaisar. Di sana, ia menggunakan keterampilan apotekernya untuk memecahkan misteri medis.
Namun sebelum kelanjutan kisah Maomao dan Jinshi kembali memikat para penonton, serial ini membuat sebuah persinggahan spesial di kawasan paling mewah Tokyo—Ginza. Istana Kekaisaran versi anime tersebut sementara waktu dipindahkan ke lantai 8 gedung Matsuya Ginza, sebuah department store yang terletak di atas butik-butik mewah seperti Dior, Balenciaga, Louboutin, dan Louis Vuitton. Bahkan sebelum mencapai ruang pameran, para pengunjung harus menahan diri untuk tidak terlalu lama terpaku pada tas-tas berharga ribuan dolar yang berjajar anggun di lantai bawah.
Pameran bertajuk The Apothecary Diaries Exhibition yang digelar 16 April 2025 langsung mencuri perhatian karena skala penyelenggaraannya yang besar dan kehadiran para bintang utama. Acara pembukaan menampilkan dua pengisi suara utama—Aoi Yūki (Maomao) dan Takeo Ōtsuka (Jinshi)—bersama maskot menggemaskan yang merepresentasikan Maomao sang pecinta racun. Dalam sesi bincang santai, keduanya berbagi pengalaman mereka seputar pengerjaan anime, proses rekaman, serta keterlibatan mereka dalam membuat audio panduan khusus untuk para pengunjung pameran.
Aoi Yūki mengajak para pengunjung untuk memindai QR code yang tersedia di lokasi agar bisa mendengarkan komentar langsung dari sutradara utama, Norihiro Naganuma. “Ini benar-benar luar biasa, karena kami sangat merasakan betapa besar cinta sang sutradara terhadap Apothecary selama proses produksi. Jadi, aku yakin dia punya banyak hal menarik untuk dibagikan,” ungkap Yūki.
Sementara itu, Ōtsuka menambahkan bahwa pameran ini menawarkan sesuatu yang jarang ditemukan di acara serupa. “Biasanya orang hanya melihat kami, para pengisi suara, berbicara seperti ini. Tapi kali ini bukan hanya kami, melainkan semua orang yang terlibat dalam Apothecary. Jika sudah menonton serinya, kalian akan paham bahwa mereka mencurahkan begitu banyak perhatian dalam proses produksinya. Dan pameran ini membuat kalian bisa melihatnya secara langsung. Ini adalah kesempatan langka,” jelasnya.
Salah satu momen paling mengesankan dari pameran ini adalah ketika Yūki menunjuk pada salah satu bagian desain dan menjelaskan bahwa karya tersebut begitu detail hingga terasa seperti benar-benar bisa membangun Istana Belakang (Rear Palace) dari dunia The Apothecary Diaries. Desain itu bukan sekadar ilustrasi, melainkan gambaran nyata yang menunjukkan betapa telitinya tim produksi dalam menghidupkan dunia Maomao.
Dengan perpaduan antara kecintaan mendalam terhadap cerita, visual yang menawan, serta pengalaman imersif langsung dari para penciptanya, The Apothecary Diaries Exhibition bukan hanya sekadar pameran—ini adalah bentuk penghormatan terhadap seni bercerita dalam anime. Bagi para penggemar setia maupun penikmat seni animasi, ini adalah momen berharga yang tidak boleh dilewatkan.
(dmr)
Komentar