JRMEDIA.ID — Perusahaan teknologi asal Finlandia, Nokia, berpotensi kembali masuk meramaikan pasar ponsel pintar (smartphone). Nokia dikabarkan sedang mencari mitra baru untuk melakukan produksi.
Hal ini dilaporkan laman Gizmochina, Rabu (23/7/2025), yang menyebutkan bahwa Nokia baru-baru ini mengunggah panggilan terbuka dalam forum subreddit e/Nokia dengan mengundang produsen ponsel pintar skala besar untuk menjajaki peluang kemitraan melalui nokia.com/partners.
Namun tak lama berselang, unggahan itu dihapus dan memberikan cukup banyak pertanyaan terkait rencana kemitraan tersebut. Unggahan yang kini sudah tak ada itu tentu memicu banyak spekulasi baru tentang Nokia di industri ponsel pintar.
Pendekatan mencari mitra manufaktur di forum internet itu dinilai cukup aneh oleh para pengamat teknologi. Namun ini menjadi fakta bahwa Nokia mengutarakan gagasan tersebut secara terbuka dan menunjukkan ketertarikannya untuk kembali ke pasar ponsel pintar.
Dalam pasar ponsel pintar, Nokia sebenarnya tidak benar-benar hilang karena adanya kemitraan dengan HMD yang merupakan merek ponsel pintar. Sebelum itu pun, Nokia secara mandiri pernah mencoba meramaikan pasar ponsel global dengan menghidupkan kembali ponsel-ponsel klasiknya seperti Nokia 3310, namun itu hanya menimbulkan popularitas sementara.
Terkait kemitraan HMD dan Nokia sebenarnya sudah menghasilkan ponsel pintar seperti HMD XR21, ponsel yang mengunggulkan keberlanjutan desain dan ketahanan terhadap bantingan. Namun dari sisi sistem operasi dan spesifikasi lainnya kurang direspons oleh pasar karena kurang memuaskan.
Kemitraan antara HMD dan Nokia pun dikabarkan akan segera berakhir. HMD ke depannya berencana untuk fokus ke pengembangan perangkatnya sendiri. Perjanjian lisensi HMD dan Nokia berakhir pada 2026, dan hal itu tentunya memberi Nokia kebebasan untuk mencari mitra manufaktur yang baru.
Walaupun unggahan pencarian mitra baru Nokia itu berumur pendek, hal itu bisa menjadi isyarat bahwa Nokia masih mencari peluang untuk kembali ke ranah ponsel pintar. Antara itu kesalahan pemasaran atau langkah awal untuk kembali, langkah Nokia selanjutnya untuk industri ponsel pintar layak dinantikan.
(ant/end)
Komentar