JRMEDIA.ID — Perusahaan teknologi multinasional Amerika Serikat (AS), Google, mulai meluncurkan fitur ringkasan berita berbasis kecerdasan buatan (AI) di laman Discover, halaman utama berita dalam aplikasi Google di iOS dan Android.
Dikutip dari Tech Crunch pada Rabu (16/7/2025), alih-alih menampilkan judul dari satu media, pengguna kini akan melihat logo beberapa penerbit berita di pojok kiri atas, diikuti dengan ringkasan berita yang dihasilkan oleh AI dan menyebutkan sumber aslinya.
Google memberikan peringatan bahwa ringkasan ini dihasilkan oleh AI dan dapat membuat kesalahan. Meskipun fitur ini belum muncul untuk semua berita, pengujian menunjukkan bahwa ringkasan tersebut sudah muncul di aplikasi Google di AS, baik di perangkat iOS maupun Android.
Perwakilan Google mengonfirmasi ini bukan pengujian terbatas, melainkan peluncuran resmi di AS. Fitur ini untuk sementara difokuskan pada topik gaya hidup yang sedang tren seperti olahraga dan hiburan.
Google mengeklaim fitur ini akan mempermudah pengguna untuk memutuskan halaman mana yang ingin dikunjungi.
Selain ringkasan AI, Google juga sedang menguji cara baru dalam menampilkan berita di Discover. Beberapa artikel dilengkapi poin-poin penting di bawah judul atau dikelompokkan dengan berita serupa, meskipun tidak diberi label sebagai konten AI.
Misalnya, berita tentang kesepakatan Presiden AS Donald Trump dengan Ukraina disertai tautan ke berita terkait, sementara artikel The Washington Post tentang ICE disusul dengan poin-poin yang merangkum isi berita tersebut. Langkah ini dilakukan di tengah kekhawatiran penerbit terhadap penurunan trafik akibat peningkatan penggunaan AI oleh Google dalam hasil pencarian.
Fitur seperti AI Overviews dan AI Mode memungkinkan pengguna mendapatkan jawaban langsung tanpa mengunjungi situs berita, sehingga mengurangi klik langsung ke halaman penerbit.
Laporan TechCrunch menunjukkan trafik pencarian global turun 15 persen secara tahunan per Juni 2025. Jumlah pencarian berita yang tidak menghasilkan klik ke situs meningkat dari 56 persen pada Mei 2024 menjadi 69 persen pada Mei 2025.
Lalu lintas organik turun drastis dari puncaknya 2,3 miliar kunjungan menjadi kurang dari 1,7 miliar. Untuk mengatasi hal ini, Google telah meluncurkan fitur Offerwall yang memungkinkan penerbit memperoleh pendapatan tanpa mengandalkan trafik tinggi.
(ant/end)
Komentar