Pembalap tim Ducati, Marc Marquez, berselebrasi usai memenangi balapan pada seri pembuka MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Minggu (2/3/2025). (Foto: crash.net)
JRMEDIA.ID — Marc Marquez mencatatkan debutnya bersama tim pabrikan Ducati dengan sangat mengesankan. Pembalap asal Spanyol itu memenangi balapan pada seri pembuka MotoGP Thailand di Sirkuit Internasional Chang, Buriram, Minggu (2/3/2025).
Marquez meraih posisi 1 pole position, juara balapan sprint, dan pembalap yang tercepat Grand Prix di Buriram. Ia pun berada di posisi teratas klasemen sementara dengan raihan sempurna 37 poin. Boleh dibilang Marquez adalah pembalap terbaik yang menunggangi motor terbaik saat ini, kombinasi yang menakutkan.
Wajar bila kini para pesaing Marquez di MotoGP disebut-sebut khawatir terhadap dominasi pembalap asal Spanyol itu setelah seri pembukaan yang menakjubkan.
Pesaing terdekatnya pada balapan Minggu di Buriram adalah saudaranya Alex Marquez, yang finis kedua.
“Itu menguntungkan Marc,” kata pengamat MotoGP Peter McLaren kepada podcast Crash MotoGP, Jumat (7/3/2035). “Jika ada seseorang yang ingin dia lawan…Jika ada seseorang yang diinginkan Marc di antara dirinya dan Pecco, itu adalah saudaranya!”
Peter McLaren menambahkan: “Kami tidak pernah melihat Marc memaksakan motornya! Ada satu momen dalam latihan hari Sabtu ketika ia mencoba pengaturan yang berbeda, lalu mereka menyadari ‘kami tidak perlu memaksakan diri’.
“Pecco berkata ‘Marc sedang bermain dengan kami’ dan begitulah pandangan banyak orang. Ia melaju dengan kecepatan yang dibutuhkan untuk menang, dan itu saja,” jelas Peter McLaren. “Marc terlihat selangkah lebih maju dari yang lain.”
Seusai balapan di Thailnad, Marquez kemudian mengeklaim bahwa ia merasa seperti versi terbaik dirinya sejak 2020, tahun di mana mimpi buruk cederanya dimulai.
Pengamat MotoGP lainnua, Lewis Duncan, menambahkan itu menunjukkan banyak hal tentang di mana Marquez berada dalam pikirannya saat ini.
“Selama beberapa tahun terakhir kita telah melihat seorang pembalap yang ragu-ragu mengenai potensinya setelah cedera. Dia tidak pernah berbicara mengenai tahun 2020 sebagai tahun di mana dia bisa terus maju. Hal itu seharusnya membuat beberapa pesaingnya takut,” cetus Lewis Duncan.
Lewis Duncan menambahkan, jika itu pola pikir Marquez itu bentuk yang ia rasakan, di atas motor yang jauh lebih baik daripada Honda sebelumnya, maka itu bisa membuat para pesaingnya berpikir ‘bagaimana mungkin untuk menyamainya’.
Menurut Lewis Duncan, Bagnaia yang sedang dalam posisi tertinggal mungkin sedikit membesar-besarkan selisihnya. Analisis latihan setelah hari Jumat menunjukkan selisihnya kurang dari dua persepuluh. Secara teori, Bagnaia seharusnya lebih dekat dalam Sprint dan Grand Prix.
“Jaraknya sejauh itu, secara langsung dia tertinggal satu detik dari posisi kedua setelah tiga atau empat putaran. Itu adalah jumlah yang sangat besar hanya untuk bisa mendahului Alex Marquez! Mungkin lebih buruk dari yang kita sadari di musim dingin. Tantangan yang dihadapi setiap orang jauh lebih sulit,” ungkap Lewis Duncan.
Yang mengkhawatirkan bagi semua orang di luar kubu Marquez, sambung Lewis Duncan, adalah seri kedua pada 14-16 Maret 2025 akan berlangsung di Argentina. Balapan selanjutnya akan dilanjutkan ke Circuit of the Americas. “Artinya setelah start dominannya, nerikutnya Marquez akan berhadapan dengan dua sirkuit klasik favoritnya,” kata Lewis Duncan menandaskan.
(end)
Baca juga artikel terkait Marc Marquez:
Komentar