Foto: Raymond Subito Situngkir, Mahasiswa Indonesia di Jepang Kehilangan Hak Kelulusan Diduga Karena Kelalaian Pihak Kampus. (Sumber: Akun Instagram @Otakuanimeindonesia).
JRMEDIA.ID — Berkuliah di Jepang mungkin tak seindah yang dipikirkan banyak orang. Hal ini seperti yang menimpa seorang mahasiswa asal Indonesia, Raymond Subito Situngkir, yang mengalami kejadian sangat mengecewakan terkait kelulusannya di sebuah universitas di Jepang.
Raymond diduga kehilangan hak kelulusan akibat kelalaian pihak kampus yang mengabarkan adanya kekurangan satu SKS (satuan kredit semester) menjelang hari wisuda.
Dikutip dari JapaneseStation, Raymond sebelumnya merasa yakin bahwa dirinya sudah memenuhi semua syarat untuk kelulusan dan dijadwalkan untuk diwisuda pada tanggal 14 Maret 2025. Namun, sekitar tiga minggu sebelum acara wisuda, pihak kampus memberitahukan bahwa ia kekurangan satu SKS dan harus membayar biaya tambahan untuk perpanjangan studi agar bisa menyelesaikan kekurangan tersebut.
Yang lebih mengecewakan, meskipun mahasiswa lain yang mengalami masalah serupa diberikan kesempatan untuk mengikuti kelas tambahan agar bisa memenuhi persyaratan, Raymond mengaku tidak mendapat informasi mengenai kelas tersebut. Meskipun akhirnya ia berhasil mengetahui dan mengikuti kelas yang dimaksud, pihak kampus tetap belum dapat memberikan jaminan bahwa ia bisa lulus tepat waktu.
Raymond sangat kecewa dengan perlakuan pihak kampus dan menyatakan bahwa dirinya tidak lagi mempercayai institusi tersebut. Ia merasa bahwa kelalaian ini telah merugikan dirinya secara signifikan, terutama karena sudah berada di ambang kelulusan, namun terhambat oleh masalah administratif yang seharusnya dapat dihindari.
Kisah ini menjadi sorotan publik, terutama di kalangan mahasiswa internasional yang berkuliah di Jepang, mengingat pentingnya transparansi dan komunikasi yang baik antara kampus dan mahasiswa, terlebih dalam hal kelulusan.
(dmr)
Komentar