Sport
Beranda » Berita » Legenda MotoGP Ini Dianggap Jauh Lebih Bertalenta Dibanding 5 Pembalap Terbaik Tahun 2025

Legenda MotoGP Ini Dianggap Jauh Lebih Bertalenta Dibanding 5 Pembalap Terbaik Tahun 2025

Legenda MotoGP Casey Stoner. (Foto: crash.net)

JRMEDIA.ID — Casey Stoner terus dikenang sebagai salah satu pembalap paling berbakat yang pernah mengaspal di MotoGP. Meski telah pensiun sejak 13 tahun silam, namanya tetap harum berkat keistimewaan yang tak dimiliki pembalap lain.

“Dia luar biasa,” kata mantan pembalap MotoGP, Scott Redding, dalam podcast Motorsport Republic dikutip dari Crash.net, Senin (21/4/2025).

Menurut Redding, bakat Stoner bahkan lebih besar dari lima pembalap top saat ini jika digabungkan. Pembalap top MotoGP tahun 2025 ini kini dihuni Marc Marquez, Alex Marquez, Pecco Bagnaia, Franco Morbidelli, dan Fabio Di Giannantonio.

“Sebagai penonton, Anda mungkin tak sepenuhnya mengerti betapa gilanya apa yang dia lakukan. Tapi sebagai pembalap, kami tahu itu di level lain,” jelas Redding.

Jadwal Liga Primer Inggris Akhir Pekan Ini: Penentuan Juara untuk Liverpool

Redding menyebutkan bagaimana aksi pembalap WSBK Toprak RazgatlıoÄŸlu sering membuat kagum, tapi Stoner bermain di kelas berbeda. “Kalau Toprak bikin kita ternganga, aksi Casey bikin kita mikir: ‘Itu gimana caranya?’ Dan dia bisa melakukannya terus-menerus!”

Menurut Redding, Stoner seolah tak kenal takut. “Saya rasa dia nggak pernah takut jatuh. Dia gas saja terus. Dan semuanya berjalan seperti yang dia mau. Dia begitu ngotot untuk menang, benar-benar nggak peduli.”

Redding juga mengungkapkan cerita masa muda Stoner yang menunjukkan tekad luar biasa. “Waktu dia baru gabung KTM di kelas 250cc, mereka suruh dia nyantai. Tapi dia malah langsung tancap gas di pitlane, highside! Dua putaran kemudian, jatuh lagi. Tapi dia tetap saja ngotot. ‘Saya akan keluar cepat, dan itu harga mati. Bukannya pelan dulu satu lap kek? Tapi itu bukan Casey, Bung…”

Meskipun Redding baru masuk MotoGP pada 2014, dua tahun setelah Stoner pensiun, ia sudah lama mengaguminya sejak masih di Moto2. Kekagumannya bukan tanpa alasan.

Stoner meraih dua gelar juara dunia di kelas utama MotoGP, dan pencapaian itu makin terlihat mengagumkan seiring waktu berjalan. Gelar pertamanya datang bersama Ducati, bahkan di tahun pertamanya bersama tim Italia tersebut. Fakta bahwa Ducati baru bisa juara lagi 15 tahun kemudian bersama Pecco Bagnaia di 2022, menegaskan betapa hebatnya performa Stoner kala itu. Apalagi motor Ducati saat itu jauh dari kata sempurna seperti sekarang.

Statistik MotoGP Spanyol: Valentino Rossi Pegang Rekor Menang Terbanyak, Bagnaia Ketiga

Kemudian, Stoner juga langsung menjadi juara di musim pertamanya bersama Honda pada 2011. Meski begitu, banyak yang merasa Stoner tidak mendapat pengakuan yang layak atas pencapaiannya.

“Dia bukan tipe orang yang suka basa-basi,” ujar Redding menjelaskan. “Dia nggak peduli urusan media, bukan dunianya. Tapi dia selalu fair dan menunjukkan itu di lintasan.”

Sayangnya, menurut Redding, Stoner sering dibenci tanpa alasan jelas. “Waktu itu kan awal era media sosial, jadi komentar-komentar ngawur banyak banget. Kalau kamu tipe orang yang nggak kuat mental, itu tempat yang kejam.”

Redding benar-benar respek dengan Stoner. “Dia sudah melakukan semua hal luar biasa itu, lalu memutuskan pensiun dan bilang, ‘Sudah cukup.'”

(crash/end)

Ini 2 Alasan Conor McGregor Pilih Kembali Bertarung di Arena Oktagon UFC

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×