Dalam kunjungan kerjanya ke Maluku Utara, Kamis (20/2/2025), Mendikdasmen RI Abdul Mu’ti meninjau langsung proses pembelajaran dan kegiatan literasi di SD Negeri 2 Guraping serta SLB (Sekolah Luar Biasa) Centra PKLK (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) Negeri Sofifi. (Foto: Humas Kemendikdasmen)
SOFIFI — Peningkatan literasi menjadi salah satu program prioritas Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) RI yang terus didorong implementasinya, terutama di jenjang sekolah awal. Dalam kunjungan kerjanya ke Maluku Utara, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, meninjau langsung proses pembelajaran dan kegiatan literasi di SD Negeri 2 Guraping serta SLB (Sekolah Luar Biasa) Centra PKLK (Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus) Negeri Sofifi.
Mendikdasmen berinteraksi langsung bersama para siswa. Ia mengajak para siswa untuk membaca buku-buku pilihannya di kelas, perpustakaan, dan pojok membaca.
“Saya sempat berkunjung ke SD dan SLB untuk melihat bagaimana pembelajaran di sana. Semoga kunjungan ini dapat memberikan semangat untuk peningkatan mutu pendidikan di Maluku Utara,” ujar Mendikdasmen, di Sofifi, Kamis (20/2/2025).
Sebagai bagian dari upaya memperkuat literasi di sekolah, Kemendikdasmen melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) mendistribusikan buku bacaan bermutu ke berbagai sekolah di Indonesia.
Kepala Badan Bahasa, Hafidz Muksin, yang turut serta dalam kunjungan tersebut, menegaskan komitmennya dalam menyusun dan menyediakan bahan bacaan berkualitas.
“Pada tahun 2024, sejumlah sekolah di Maluku Utara telah menerima bantuan buku bacaan. Selain itu, komunitas bahasa dan sastra juga mendapatkan dukungan untuk mengembangkan program literasi, membina masyarakat, serta mendorong kreativitas peserta didik dalam bidang literasi dan sastra,” ujar Hafidz.
Salah satu penerima manfaat program ini adalah SD Negeri 2 Guraping, yang menerima bantuan 200 buku bacaan bermutu pada Mei 2024. Buku-buku tersebut kini dimanfaatkan oleh seluruh warga sekolah, baik di perpustakaan maupun di pojok baca di setiap kelas.
Guru SD Negeri 2 Guraping, Fitriah Fabanyo, menjelaskan bahwa buku-buku yang diterima telah ditempatkan di berbagai sudut baca dan perpustakaan sekolah. Program pembinaan literasi juga diterapkan sebelum pembelajaran dimulai.
“Untuk pemanfaatan buku, kami menerapkan kegiatan pembinaan literasi sebelum pembelajaran dimulai. Dalam kegiatan tersebut, siswa kelas tinggi diminta untuk membaca sendiri buku pilihannya dan kemudian menceritakan kembali di kelas. Sementara itu, untuk siswa kelas 1 dan 2, guru melakukan baca nyaring dan siswa menyimak apa yang diceritakan,” jelas Fitriah.
Fitriah juga mengungkapkan bahwa para siswa sangat antusias dengan buku bacaan yang diberikan. Ini karena buku-buku itu memiliki ilustrasi yang menarik serta cerita dengan kalimat yang tidak terlalu panjang sehingga mudah dipahami dan tidak membuat mereka cepat bosan.
Beberapa siswa kelas 1 yang penasaran dengan buku bacaan yang dibagikan nampak asik membolakbalikkan halaman satu per satu. Sambil membaca buku, Saliha ketika ditanya mengaku senang sekali mendapat buku cerita bergambar. “Saya senang sekali, terima kasih Pak Menteri,” ucapnya riang.
Teman sebangku Saliha, Aisyah, juga tak mau kalah. Sambil membaca lantang, dan menunjuk huruf demi huruf, Aisyah tampak serius membaca sambil mencerna isi buku yang berjudul Lihat Kebunku. “Lalu, aku menetap,” demikian penggalan kalimat yang terdengar dari Aisyah penuh semangat.
Dengan berbagai langkah ini, Kemendikdasmen berharap penguatan literasi di sekolah-sekolah dapat semakin optimal sehingga menciptakan generasi muda yang gemar membaca dan memiliki wawasan luas.
(rilis/end)
Komentar