Hati-Hati, Ini Risiko Berbahaya Menggunakan Minyak Rem yang Sudah Kadaluwarsa

Minyak rem kendaraan/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JAKARTA — Minyak rem merupakan komponen vital yang berperan dalam menjaga performa sistem pengereman kendaraan. Namun, sayangnya, hal ini acapkali diabaikan oleh pengendara yang terkadang memaksakan penggunaan minyak rem melebihi masa pakainya alias kadaluwarsa.
Padahal, minyak rem yang sudah kedaluwarsa dapat menurunkan efektivitas pengereman, merusak komponen lain pada sistem rem, bahkan meningkatkan risiko kecelakaan. Untuk itu, pengendara perlu menyadari pentingnya mengganti minyak rem secara rutin sesuai dengan rekomendasi pabrikan kendaraan.
Minyak rem bersifat higroskopis, artinya ia mudah menyerap air dari lingkungan. Seiring waktu, kandungan air dalam minyak rem akan meningkat, menurunkan titik didihnya.
Ketika minyak rem mendidih akibat panas dari pengereman, akan terbentuk gelembung udara yang dapat menyebabkan rem menjadi tidak responsif atau bahkan gagal total saat dibutuhkan. Kondisi ini dikenal sebagai ‘vapor lock’ dan sangat berbahaya, terutama dalam situasi darurat.
Selain itu, minyak rem yang sudah tua dapat kehilangan kemampuan pelumasannya, mempercepat korosi pada komponen logam di sistem pengereman. Akibatnya, pemilik kendaraan bisa menghadapi kerusakan lebih serius, seperti kebocoran pada silinder rem atau kerusakan master rem.
Untuk menghindari risiko ini, pastikan mengganti minyak rem secara rutin, biasanya setiap 1-2 tahun, sesuai rekomendasi pabrikan. Jangan tunggu sampai terlambat, karena keselamatan diri dan orang di sekitar bergantung pada rem yang bekerja dengan baik.
(eye)
Disclaimer: Artikel ini didukung oleh AI berdasarkan data yang ada. Gunakan sebagai referensi awal dan selalu pastikan untuk memverifikasi informasi lebih lanjut sebelum mengambil keputusan.