Hype
Beranda » Berita » Drama Legendaris Sitti Nurbaya dan Datuk Meringgih Bakal Kembali Hadir di Layar TVRI Setiap Jumat

Drama Legendaris Sitti Nurbaya dan Datuk Meringgih Bakal Kembali Hadir di Layar TVRI Setiap Jumat

Drama televisi Sitti Nurbaya dengan judul Kasih Tak Sampai akan kembali tayang TVRI mulai Jumat (21/3/2025) pekan ini. (Foto: Humas Kementerian Kebudayaan)

JRMEDIA.ID — Penasaran dengan sosok Datuk Meringgih? Tokoh antagonis yang dibenci dalam novel klasik Sitti Nurbaya? Atau terbawa luka derita perasaan hati pasangan Sitti Nurbaya dan Samsul Bahri? Sepasang kekasih yang telah bersumpah sehidup semati namun gagal bersanding akibat ambisi Datuk Meringgih yang memaksa ayah Sitti Nurbaya melepas anak gadisnya demi melunasi utangnya?

Drama televisi Sitti Nurbaya dengan judul Kasih Tak Sampai akan kembali tayang TVRI mulai Jumat (21/3/2025) pekan ini. Drama produksi tahun 1991 ini kembali hadir di layar pemirsa berkat proses restorasi yang berbasis teknologi Artificial Intellegence (AI).

Enam episode drama Siti Nurbaya kini akan hadir setiap Jumat malam pukul 20.00 – 21.00 WIB. Drama televisi ini diproduksi oleh tim internal TVRI.

Dedi Setiadi, sutradara senior TVRI kala itu, menyutradarai drama yang setting lokasinya berada di Studio Alam Depok Jawa Barat. Tayangan yang diangkat dari novel klasik Marah Rusli yang diterbitkan Balai Pustaka tahun 1922 ini merupakan karya sinematik pertama–bahkan paling sukses–dari novel legendaris tersebut.

Indira Seruni Umumkan Kelulusan dari JKT48, Fokus Jadi Mahasiswi Perguruan Tinggi Impian

Hal ini tak lepas dari interpretasi yang sangat baik dari penulis naskah senior Asrul Sani. Para tokoh dalam novel juga diperankan dengan apik oleh sejumlah artis dan aktor ternama, seperti Novia Kolopaking, Gusti Randa, HIM Damsyik, Remy Silado, Ninik L Karim, Rina Hassim, dan Dian Hasri.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, mengaku sangat gembira terhadap restorasi drama Siti Nurbaya yang merupakan karya sastrawan Marah Rusli yang sangat terkenal.

“Sitti Nurbaya bukan sekadar kisah cinta klasik, tetapi juga cerminan realitas sosial pada masanya. Upaya TVRI dalam merestorasi drama ini merupakan bentuk nyata pelestarian budaya yang harus terus didukung,” kata Fadli Zon, Senin (17/3/2025).

Fadli juga berharap TVRI terus melakukan restorasi karya-karya bersejarah lainnya guna melestarikan warisan budaya Indonesia dan memperkenalkannya kepada generasi muda.

Sebelumnya dalam sambutan pembukaan, Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, menyampaikan bahwa banyak aset audio visual yang dimiliki oleh TVRI sebagai stasiun televisi tertua. “Ketika saya masuk, saya melihat kaset-kaset drama lama yang terlantar. Padahal isinya adalah ‘sesuatu’,” tegasnya.

Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korsel (MCST) Umumkan Rencana Dasar Promosi Industri Animasi 2025–2030

Proyek restorasi Sitti Nurbaya telah dirintis sejak 2023 dengan tujuan mampu menghasilkan kualitas gambar dan suara agar lebih tajam, jernih, dan sesuai dengan teknologi generasi masa kini.

“Restorasi Sitti Nurbaya adalah langkah besar dalam menghadirkan kejayaan sinema klasik Indonesia. Pada tahun 1990-an ini adalah drama Korea versi Indonesia,” kata Iman Brotoseno.

Novel Sitti Nurbaya, menurut Iman Brotoseno, tidak kalah dengan skenario drama Korea yang populer saat ini. “TVRI merasa terpanggil untuk mengembalikan kejayaannya dalam kualitas terbaik agar generasi sekarang dapat menikmatinya dengan pengalaman yang lebih baik,” tandasnya.

(end)

Debut Amagai Ruka Disambut Meriah, Tembus 132 Ribu Penonton!

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×