Hype News
Beranda » Berita » Cloud Hearts Hadapi Kebangkrutan: Tekanan Industri dan Masalah Produksi Membayangi Studio Animasi Muda

Cloud Hearts Hadapi Kebangkrutan: Tekanan Industri dan Masalah Produksi Membayangi Studio Animasi Muda

Foto: Logo Studio Animasi Cloud Hearts. (Sumber:MyAnimeList).

JRMEDIA.ID — Cloud Hearts (Cloud Hearts Co., Ltd.) adalah studio animasi yang memproduksi berbagai judul animasi. Cloud Hearts dikenal melalui anime seperti Tawawa on Monday, The Iceblade Sorcerer Shall Rule the World, dan Whisper Me a Love Song. Presiden Studio ini adalah Hiroshi Nakatani, mantan produser TMS dan Yokohama Animation Research Institute.

Tujuan studio ini didirikan adalah agar para animator tetap setia dengan perusahaan bahkan setelah pekerjaan berakhir. Ironisnya, menurut catatan yang beredar di Jepang sejak 18 Desember 2024 perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan secara bertahap. Tampaknya beberapa studio animasi tidak dapat menghindari tekanan industri yang semakin berat.

Cloud Hearts awalnya merupakan divisi dari Yokohama Animation Lab, namun kemudian bertransformasi menjadi perusahaan independen pada tahun 2021 di bawah pimpinan Satoshi Nakatani. Meskipun usianya tergolong muda, studio ini selalu bekerja sama dengan Yokohama Animation Lab dalam setiap proyeknya. Meskipun begitu, mereka telah menghasilkan beberapa seri yang cukup berkesan, baik dari sisi positif maupun negatif. Namun, masalah dalam produksi dan ketergantungan yang tinggi terhadap staf outsourcing mulai memberikan dampak buruk bagi kelangsungan studio ini.

Walaupun jejak yang ditinggalkan oleh Cloud Hearts cukup singkat, studio ini sempat mencatatkan diri dalam beberapa seri yang memiliki pengaruh. Namun, masalah dalam produksi dan ketergantungan pada staf outsourcing mulai terlihat jelas. Sebagai contoh, SasaKoi hampir tidak menunjukkan potensi untuk bertahan.

Gerhana ‘Blood Moon’ Sebentar Lagi Bisa Diamati di Wilayah Indonesia

Perbedaan visual yang mencolok menunjukkan kualitas animasi yang tidak rapi, bahkan segmen band live dan musiknya sering kali terasa tidak selaras. Keadaan ini menjadi bukti bahwa tantangan dalam produksi semakin membebani Cloud Hearts.

(dmr)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
× (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});