JRMEDIA.ID — Perusahaan induk Instagram, Meta menyatakan, pada awalnya aplikasi Threads dirancang hanya sebagai fitur tambahan. Threads rencananya akan berada di dalam Instagram.
Kepala Instagram Adam Mosseri hadir acara persidangan antimonopoli di Amerika Serikat (AS). Kehadirannya dalam persidangan tersebut termasuk dalam upaya membuktikan bahwa jejaring sosial media tersebut tidak melakukan monopoli layanan.
Dilaporkan oleh The Verge, Kamis (8/5/2025), Mosseri mengatakan, aplikasi Threads bisa saja hanya berupa fitur di dalam Instagram.
Mosseri menjelaskan, pada awalnya Meta mengerjakan Threads sebagai fitur bawaan untuk Instagram terlebih dahulu. Ini agar Instagram bisa bersaing dengan Twitter yang memelopori aplikasi media sosial berbasis teks.
Namun akhirnya tim membuat keputusan yang dinilai Mosseri sangat kontroversial secara internal untuk memindahkan fitur tersebut dari Instagram dan membuat aplikasi terpisah.
Menurut Mosseri, tim Meta menemukan bahwa Instagram yang menampung kiriman teks dapat membingungkan pengguna karena model seperti Twitter sama sekali berbeda, di mana balasan dan kiriman asli dapat sama-sama menonjol.
Sebagai perbandingan, di Instagram, dan aplikasi lain seperti YouTube dan TikTok, balasan berada di bawah unggahan asli sehingga balasan yang muncul tidak akan terlalu menonjol.
Menurut Mosseri, dengan langkah memisahkan aplikasi tersebut menunjukkan bahwa Meta tidak melakukan monopoli layanan digital yang disediakan oleh ekosistemnya.
Namun demikian, saat ini tidak dapat dimungkiri bahwa Threads sangat terikat dengan aplikasi Instagram, hal itu dikarenakan pengguna diwajibkan memiliki akun Instagram untuk membuat akun Threads dan profil tersebut akan saling terhubung.
Saat menjelajah Instagram, pengguna juga bisa melihat unggahan Threads di dalam feed Instagram yang mengundang pengguna untuk membuka Threads guna membacanya.
(ant/end)
Komentar