News
Beranda » Berita » Kepala Dispusip DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat Ajak Anak-Anak Gemar Membaca Melalui Gerakan Literasi Jakarta 2025

Kepala Dispusip DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat Ajak Anak-Anak Gemar Membaca Melalui Gerakan Literasi Jakarta 2025

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat. (Foto: Lasman Simanjuntak)

JAKARTA — Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta Syaefuloh Hidayat mengajak masyarakat, teristimewa anak-anak, untuk gemar membaca buku melalui ‘Gerakan Literasi Jakarta 2025’. Ini agar anak-anak tidak selalu terpaku dengan gadget.

“Sebagai contoh ketika saya mengajak anak-anak ke toko buku, mereka mau diajak ke sana untuk membeli buku. Namun, selama di toko buku tersebut saya melihat mereka lebih banyak membuka handphone android ketimbang memilih dan membaca buku,” kata Syaefuloh ketika membuka acara Launching dan Diskusi Buku Kumpulan Cerpen Cerita Anak Indonesia dengan tema “Mati Surinya Empati Terhadap Cerita Anak” produksi Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) di Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB Jassin, Lantai IV Gedung Panjang Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ) Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Jumat (21/2/2025).

Menurut Syaefuloh, dengan adanya ‘Gerakan Literasi Jakarta’ diharapkan anak-anak bisa lebih gemar membaca dan menulis. “Saya semakin khatir anak-anak lebih senang membuka handphone atau gadget ketimbang membaca buku. Gerakan gemar membaca buku ini sejalan dengan program Dispusip,” ucapnya.

Dalam menyongsong lima abad Kota Jakarta dan menyusun Jakarta sebagai kota global, pihaknya melakukan ‘Gerakan Literasi Jakarta 2025’ seperti yang dilakukan di Rumah Susun (Rusun) Penggilingan, Jakarta Timur, pada Sabtu (8/2/2025) yang menyasar sebanyak 5.000 warga rusun.

Gerhana ‘Blood Moon’ Sebentar Lagi Bisa Diamati di Wilayah Indonesia

Kegiatan ini diisi dengan berbagai acara, mulai dari senam dan bernyanyi bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, mendongeng untuk anak-anak, lomba menggambar fan mewarnai, menulis cerpen, baca puisi, serta penyerahan bantuan buku dan rak untuk ruang baca rusun.

Menurut Syaefuloh, literasi bukan sekadar membaca, tetapi juga membangun kebiasaan gemar membaca guna meningkatkan wawasan dan kualitas hidup masyarakat dalam menyongsong lima abad Kota Jakarta.

Diharapkan, dari kegiatan ini masyarakat bisa memiliki budaya baca, memahami, mengetahui, dan bisa melakukan sesuatu sesuai yang dibacanya dan menjadi masyarakat yang produktif.

“Selama 10 hari kegiatan di Rusun Penggilingan Jakarta Timur, anak-anak sangat antusias. Bahkan banyak anak dari tetangga rusun ini berdatangan. Kita akan terus lakukan gerakan gemar membaca pada anak-anak supaya berdampak positif untuk kehidupan anak-anak di masa depan,” jelas Syaefuloh seraya menambahkan gerakan gemar membaca anak-anak ini akan dilanjutkan ke Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Syaefuloh juga sangat mengapresiasi penerbitan buku kumpulan cerpen untuk cerita anak-anak produksi Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI). “Saya memberi apresiasi tinggi untuk penerbitan buku ini. Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak masa depan bangsa ini. Saya jadi ingat masa kanak-kanak, sebelum tidur ibu saya bercerita, dan sampai sekarang saya masih tetap ingat cerita tersebut,” ucapnya.

KAI Daop 1 Jakarta Tambah Perjalanan Kereta Api Angkutan Lebaran 2025, Ini Jadwal Lengkapnya

Sementara itu, Ketua Taman Inspirasi Sastra Indonesia (TISI) Octavianus Masheka mengatakan, gagasan lahirnya buku Cerita Anak Indonesia ini karena melihat makin menurunnya minat baca di kalangan anak-anak memasuki era digitalisasi.

“Lahirlah buku bacaan untuk anak-anak ini dalam format cerpen yang merupakan keroyokan 59 penulis yang mewakili DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, sampai Pulau Maluku. Barusan saya dengar langsung dari Bapak Syaefuloh Hidayat bahwa buku ini akan terus diperbanyak untuk mengisi perpustakaan-perpustakaan di seluruh Kota Jakarta,” kata Octavianus.

Pada acara Launching dan Diskusi Buku Cerita Anak Indonesia yang merupakan buku pertama cerita anak-anak dalam format (bentuk) cerpen ini, ikut hadir sebagai narasumber diskusi, yakni Kurnia Effendi, Fanny Jonathan Poyk, dengan moderator Swary Utami Dewi.

Sedangkan para pembaca cerpen cerita anak-anak ini berturut-turut yaitu Chie Setiawati (Kuningan, Jawa Barat), Emi Sudarwati (Bojonegoro, Jawa Timur), Selsa (Temanggung), Nurhayati (Jakarta), Kak BE (Jakarta).

Peserta pembaca dari kalangan anak-anak yakni Kirena (kelas II SD) dan dari Teater Anak Indonesia masing-masing Quinnta Bian Kimy Faldyra (SMPN 245 Jakarta), Keyne Adriane Wilhemina (SMPN 194 Jakarta), dan Quimsha Alexandria Kimy Faldyra (SMPN 245 Jakarta). (*)

Mantan Bintang Film Porno Asal Jepang Kae Asakura Jadi Mualaf dan Kini Pakai Hijab

(lasman simanjuntak)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

× (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});
× (adsbygoogle = window.adsbygoogle || []).push({});