Tingkatkan Risiko Demensia, 3 Jenis Minuman Populer Ini Sebaiknya Dihindari
Minuman bersoda/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JAKARTA — Ahli syaraf terkemuka yang mengkhususkan diri pada pencegahan alzheimer, Robert Love, mengemukakan perlunya mewaspadai jenis-jenis minuman yang berpeluang meningkatkan risiko demensia. Demensia adalah kondisi penurunan kemampuan berpikir dan ingatan seseorang.
Dikutip dari siaran Medical Daily pada Kamis (30/1/2025), dalam sebuah unggahan video di Instagram, Robert Love, peneliti demensia asal Florida, Amerika Serikat (AS), itu menyampaikan daftar tiga minuman populer yang berpeluang meningkatkan risiko demensia.
1. Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol menempati posisi teratas dalam daftar minuman yang berpeluang meningkatkan risiko dimensia. Pasalnya, alkohol bersifat neurotoksik, bisa merusak dan membunuh neuron, serta buruk bagi bakteri usus. Apa yang baik untuk usus juga baik untuk otak.
Selain berdampak buruk terhadap kesehatan otak dan memori, alkohol menimbulkan risiko lain termasuk kerusakan hati, gangguan tidur, dan peradangan.
Bir beralkohol menjadi pilihan minuman terburuk bagi kesehatan otak karena mengandung gluten yang memiliki sifat inflamasi. Bir juga dapat meningkatkan asam urat yang menyebabkan penumpukan lemak perut.
2. Minuman Bersoda
Minuman bersoda punya kandungan gula tinggi tinggi dan kadar serat rendah, berisiko menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan insulin.
Minuman bersoda pun bisa memicu peradangan yang menjadi salah satu faktor risiko utama alzheimer.
3. Frappuccino
Frappuccino merupakan minuman kopi dingin yang diblender dengan es, susu, dan bahan-bahan lain. Minuman berukuran besar yang populer di kedai-kedai kopi ini juga sebaiknya dihindari karena kandungan gula dan kafeinnya tinggi.
Kombinasi kadar gula dan kafein tinggi bisa menstimulasi tubuh secara berlebihan sehingga berpotensi membahayakan jantung, pembuluh darah, dan otak.
Sebaliknya, kopi hitam atau matcha bagus untuk otak. Pastikan untuk mendapatkan kopi organik karena kopi konvensional dapat mengandung pestisida, dan pestisida dapat merusak otak.
(dkd)