JRMEDIA.ID — GM Hikaru Nakamura kembali menunjukkan dominasinya di papan catur dengan menjuarai 70th Iowa Open di Iowa City pada 5–7 September 2025. Dikutip dari Chess.com, Sang Grandmaster asal Amerika Serikat ini menyapu bersih turnamen Swiss lima babak dengan skor sempurna 5/5, unggul satu poin penuh dari para pesaingnya.
Iowa Open adalah sebuah turnamen catur tahunan yang diselenggarakan di negara bagian Iowa, Amerika Serikat, di bawah naungan Iowa State Chess Association (ISCA).
Ajang ini sudah berlangsung selama puluhan tahun dan menjadi salah satu kompetisi catur klasik di kawasan Midwest Amerika.Turnamen ini bersifat terbuka, artinya siapa saja bisa ikut serta—mulai dari pecatur lokal, pelajar, hingga grandmaster kelas dunia.
Format yang digunakan biasanya adalah sistem Swiss dengan lima atau enam babak, sehingga semua peserta dapat terus bermain tanpa harus tersingkir lebih awal.
Meskipun hadiah yang ditawarkan relatif sederhana—umumnya hanya ratusan dolar untuk juara pertama—Iowa Open memiliki nilai yang jauh lebih besar sebagai ajang pembuktian kemampuan dan pengalaman.
Turnamen ini sering kali menjadi tempat bertemunya pecatur amatir dengan pemain papan atas, memberikan kesempatan langka bagi pecatur klub atau junior untuk duduk satu meja melawan grandmaster.
Pada tahun 2025, Iowa Open memasuki edisi ke-70. Kejuaraan itu menjadi sorotan internasional ketika GM Hikaru Nakamura ikut serta dan menyapu bersih lima kemenangan dari lima babak.
Bagi para peserta lokal, bertanding melawan pecatur sekelas Nakamura bukan sekadar pertandingan, melainkan pengalaman berharga yang mungkin hanya datang sekali seumur hidup.
Dengan sejarah panjangnya, Iowa Open bukan hanya sebuah kompetisi, melainkan juga bagian dari tradisi catur di Amerika—sebuah panggung sederhana namun bermakna, tempat di mana pecatur dari berbagai tingkatan bisa saling berhadapan, belajar, dan menorehkan kisah mereka sendiri.
Kemenangan ini bukan hanya mempertegas statusnya sebagai salah satu pecatur elit dunia, tetapi juga membuatnya semakin dekat untuk memenuhi syarat menuju Turnamen Kandidat FIDE 2026.
Hingga kini, Nakamura baru memainkan 29 dari 40 partai klasik yang diwajibkan FIDE sebelum akhir tahun.
Dengan tambahan lima laga di Iowa, kini ia hanya butuh 11 partai lagi agar memenuhi syarat. Jika tercapai, ia akan lolos berdasarkan rating tertinggi—terlebih GM Magnus Carlsen tidak diperkirakan ikut serta.Selain gelar juara, Nakamura meraih empat poin rating, yang membawanya ke 2815.8 (dibulatkan 2816) dalam peringkat live—angka yang persis sama dengan rating puncaknya 10 tahun lalu.
Turnamen ini menghadirkan lawan dengan rata-rata rating 2006 FIDE, termasuk CM Anjaneya Rao (2147), unggulan kedua. Nakamura sendiri menerima hadiah utama US\$750, yang langsung ia umumkan akan didonasikan.
Ronde 1: Mengurung gajah lawan dengan manuver sederhana, menghasilkan kemenangan teknis cepat.
Ronde 2: Membongkar Sistem London dari sisi hitam.
Ronde 3: Mengungguli lawan dalam endgame empat benteng dan dua kuda.
Ronde 4: Mengalahkan unggulan kedua, Rao, setelah 29.Qd1? yang meninggalkan pion h tanpa perlindungan.
Ronde 5: Mengeksploitasi kelemahan pion terbelah milik Artemii Khanbutaev (2100) untuk menutup turnamen dengan gaya khas. Partisipasi Nakamura dalam turnamen yang ia sebut “Mickey Mouse tournaments”—yakni event dengan peserta jauh di bawah levelnya—menuai pro dan kontra.
Kritikus menilai hal ini sebagai “jalan pintas”, sementara pendukung menegaskan tidak ada aturan FIDE yang dilanggar. GM Susan Polgar bahkan menegaskan di X bahwa semuanya dilakukan terbuka, dengan Nakamura aktif men-tweet dan melakukan stream tiap hari.
Nakamura sendiri menekankan sisi positif: partisipasinya memberi kesempatan langka bagi pecatur muda dan amatir untuk menghadapi pemain kelas dunia. Ia mencontohkan lawannya di ronde terakhir, seorang anak 12 tahun yang kini berlatih dengan grandmaster dan mantan juara AS.
Nakamura yakin pengalaman itu akan membekas seumur hidup bagi sang bocah.Beberapa pecatur top dunia pun angkat bicara. GM Hans Niemann dan Anish Giri sempat bercanda dengan ide “menugaskan 10 GMNsecara on-call di seluruh negeri” untuk menghadang Nakamura, dengan bonus US\$10.000 bagi yang berhasil mengalahkannya.
Sementara GM Levon Aronian lebih serius mengingatkan bahwa terlalu sering melawan lawan lemah bisa berdampak negatif pada kekuatan permainan seorang grandmaster.Hingga kini Nakamura belum mengumumkan turnamen berikutnya.
Namun melihat pola sebelumnya di Louisiana dan Iowa, kemungkinan ia akan kembali mengejutkan publik dengan pendaftaran mendadak. Yang jelas, dengan 11 partai klasik tersisa, semua mata tertuju pada langkah selanjutnya dalam perburuan tiket Candidates 2026.
(dmr)
Komentar