Sport
Beranda » Berita » Meski Antar Trofi Liga Europa, Pelatih Ange Postecoglou Tetap Dipecat Tottenham Hotspur

Meski Antar Trofi Liga Europa, Pelatih Ange Postecoglou Tetap Dipecat Tottenham Hotspur

Pelatih Tottenham Hotspur Ange Postecoglou saat memegang trofi juara Liga Europa 2024-2025 setelah timnya berhasil mengalahkan Manchester United dengan skor 1-0 pada laga final di Stadion San Mames, Bilbao, Kamis (22/5/2025) WIB. (Foto:X/@EuropaLeague)

JRMEDIA.ID — Tottenham Hotspur memutuskan untuk memecat pelatih Angelos ‘Ange’ Postecoglou, meski sang pelatih sukses mengantarkan klub mengakhiri puasa gelar selama 17 tahun dengan meraih trofi juara Liga Europa 2024-2025. Keputusan ini diambil oleh manajemen klub yang dipimpin Daniel Levy menyusul performa buruk Tottenham di Liga Inggris musim 2024-2025.

“Menyusul sejumlah penilaian dan pertimbangan yang telah dibuat, klub mengumumkan bahwa Ange Postecoglou tidak lagi menjadi pelatih Tottenham,” demikian pernyataan Tottenham, dikutip dari situs resmi klub di Jakarta, Jumat (6/6/2025).

Ange Postecoglou bergabung dengan Tottenham pada musim panas 2023 untuk menggantikan Antonio Conte. Pelatih berkewarganegaraan Australia itu datang dengan reputasi yang baik lantaran sebelumnya membawa Celtic menjuarai Liga Skotlandia dan Piala Liga Skotlandia.

Di Tottenham, Postecoglou membawa perubahan signifikan dalam gaya bermain, memperkenalkan filosofi Ange Ball yang menitikberatkan pada sepak bola menyerang dengan intensitas tinggi.

Puncak prestasi Postecoglou adalah memenangkan Liga Europa musim 2024/2025 dengan mengalahkan Manchester United di final pada 22 Mei 2025.

Harapan Tuan Rumah di Indonesia Open 2025 Tersisa di Ganda Putra

Trofi itu merupakan yang pertama bagi Tottenham sejak 2008 dan trofi Eropa pertama dalam 41 tahun. Kemenangan ini juga memastikan tim berjuluk The Lilywhites lolos kualifikasi ke Liga Champions 2025-2026, memenuhi target utama klub.

Meski begitu, Tottenham tetap memecat Postecoglou setelah menjalani musim 2024-2025 yang buruk di Liga Inggris. Tottenham finis di peringkat 17 dengan hanya 38 poin, mencatatkan 22 kekalahan dari 38 pertandingan sehingga menjadi rekor terburuk klub sejak terdegradasi pada 1977.

Dalam surat perpisahannya, pelatih asal Australia itu menyampaikan rasa bangga dan kenangan tak terlupakan selama menangani klub London tersebut. “Ketika saya merefleksikan masa saya sebagai pelatih Tottenham Hotspur, perasaan utama saya adalah rasa bangga,” kata Postecoglou.

Pstecoglou menyebut kesempatan memimpin salah satu klub bersejarah di Inggris sebagai pengalaman yang akan selalu membekas dalam hidupnya. “Berbagi pengalaman itu dengan semua yang benar-benar mencintai klub ini dan melihat dampaknya pada mereka adalah sesuatu yang tidak akan pernah saya lupakan.”

Postecoglou menyoroti malam di Bilbao (final Liga Europa 2024-2025) sebagai puncak dari dua tahun kerja keras, dedikasi, dan keyakinan pada sebuah mimpi. “Ada banyak tantangan yang harus diatasi dan banyak keraguan yang menyertai upaya mencapai apa yang banyak orang katakan tidak mungkin,” ujar dia.

Klasemen Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026: Arab Saudi Menang, Indonesia Lolos Putaran Empat

Pelatih berusia 59 tahun itu juga menegaskan bahwa fondasi yang telah diletakkan selama masa kepemimpinannya akan memastikan Tottenham tidak perlu menunggu lama untuk meraih kesuksesan berikutnya. Tottenham klub kini akan memulai proses pencarian pelatih baru dan memperkuat skuad jelang musim 2025-2026.

(ant/end)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *