Rem truk blong/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JAKARTA — Kecelakaan akibat truk rem blong yang merenggut banyak korban jiwa seringkali terjadi di Indonesia. Terbaru kecelakaan maut akibat rem blong terjadi di Gerbang Tol (GT) Ciawi, Kelurahan Katulampa, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam WIB yang mengakibatkan bangunan gerbang tol hancur hingga menyebabkan 8 korban meninggal dunia dan 11 luka-luka.
Rem blong merupakan masalah serius yang dapat terjadi pada truk dan kendaraan berat lainnya. Ketika rem blong terjadi, kendaraan kehilangan kemampuan untuk berhenti dengan efektif, menyebabkan risiko kecelakaan yang meningkat secara signifikan.
Baca juga: Daftar 10 Kecelakaan Maut Akibat Rem Truk Blong pada Sepanjang 2022-2025
Rem blong pada truk tentu menjadi masalah serius karena dapat menyebabkan kecelakaan fatal. Dengan memahami penyebab potensial rem blong, pengemudi dan pemilik truk dapat mengambil langkah-langkah proaktif untuk menjaga sistem rem dalam kondisi optimal.
Berikut 7 penyebab umum rem blong pada truk
- Kurangnya Perawatan Rutin
Tidak melakukan perawatan dan pemeriksaan rutin pada sistem rem dapat menyebabkan komponen aus atau rusak tidak terdeteksi sehingga meningkatkan risiko rem blong. Melakukan pemeliharaan yang teratur, memeriksa sistem rem secara berkala, dan mengganti komponen yang aus atau rusak adalah langkah-langkah preventif yang penting untuk memastikan truk tetap aman di jalan.
- Pemanasan Berlebihan (Brake Fading)
Ketika truk beroperasi secara terus-menerus atau dalam kondisi berat seperti menuruni bukit dengan beban yang berat, gesekan antara kampas rem dan cakram atau drum rem dapat menyebabkan pemanasan berlebihan (brake fading). Pemanasan berlebihan ini dapat mengakibatkan deformasi pada komponen rem dan penurunan kinerja sistem rem secara keseluruhan.
- Ausnya Kampas Rem
Kampas rem yang aus adalah masalah umum yang dapat menyebabkan rem blong. Ketika kampas rem terlalu tipis karena digunakan berulang kali, kampas kehilangan kemampuan untuk menghasilkan gesekan yang cukup dengan cakram atau drum rem. Hal ini mengakibatkan jarak pengereman yang lebih panjang dan bahkan kehilangan fungsi rem secara keseluruhan.
- Kebocoran Sistem Hidrolik
Sistem rem pada truk modern sering menggunakan sistem hidrolik untuk mentransfer tekanan dari pedal rem ke kampas rem. Kebocoran dalam sistem hidrolik ini dapat menyebabkan berkurangnya tekanan yang diperlukan untuk menggerakkan kampas rem. Akibatnya, truk mungkin mengalami rem blong atau bahkan kehilangan fungsi rem sepenuhnya.
- Fluida Rem yang Terkontaminasi atau Tidak Cukup
Fluida rem yang kotor atau terkontaminasi oleh air dapat mengurangi kinerja sistem rem. Air dalam sistem rem dapat menyebabkan titik didih fluida rem menjadi lebih rendah sehingga menyebabkan penguapan yang cepat dan menghasilkan gelembung udara. Ini mengakibatkan penurunan tekanan hidrolik dan kinerja rem yang buruk. Selain itu, jika jumlah fluida rem tak mencukupi, tekanan hidrolik yang dihasilkan mungkin tak mencukupi untuk mendorong kampas rem dengan cukup kuat.
- Permasalahan pada Sistem Elektronik
Truk modern sering dilengkapi dengan sistem rem anti terkunci (ABS) dan sistem kontrol traksi lainnya yang menggunakan sensor elektronik untuk mendeteksi kondisi jalan dan mengatur pengereman. Gangguan atau kerusakan pada sensor, kabel, atau bagian-bagian elektronik lainnya dapat mengakibatkan gangguan dalam fungsi sistem rem, menyebabkan rem blong.
- Ketidakseimbangan Beban
Pengaturan rem yang tidak seimbang atau distribusi beban yang tak merata pada truk dapat menyebabkan satu set rem bekerja lebih keras daripada yang lain. Ini dapat mengakibatkan overheat dan penurunan kinerja rem pada satu atau beberapa roda sehingga menyebabkan rem blong.
(astra/end)
Komentar