Timnas U-17 Indonesia. (Foto: PSSI)
JRMEDIA — Pelatih timnas U-17 Indonesia, Nova Arianto, akan mempersiapkan peta jalan (road map) sebagai bagian dari persiapan tim menuju Piala Dunia U-17 2025 yang akan berlangsung di Qatar pada November 2025.
Langkah Indonesia di Piala Asia U-17 2025 terhenti di perempat final setelah takluk 0-6 dari Korea Utara (Korut) di Jeddah, Arab Saudi, pada Senin (14/4/2025). Meski demikian, keberhasilan timnas lolos dari fase grup membuat Garuda Muda berhak lolos ke Piala Dunia U-17 2025.
“Kami melakukan evaluasi, evaluasinya akan kami laporkan kepada PSSI. Setelah itu kami akan mencoba membuat road map rencana menuju Piala Dunia U-17. Ya kita akan lihat road map-nya seperti apa dan kami sampaikan kepada PSSI,” kata Nova dikutip dari rekaman audio yang diterima para pewarta, Selasa (15/4/2025). “Semoga apa yang kami persiapkan ke depannya bisa membuat kami lebih maksimal dan pemain bisa lebih ber-progress dan lebih siap untuk Piala Dunia nanti.”
Meski kalah dengan skor besar dari Korut, Nova menilai para pemain asuhannya telah mendapat banyak kemajuan yakni di sektor mental selama melakoni ajang dwitahunan ini.
Kekalahan 0-6 dari Korut merupakan satu-satunya kekalahan timnas Indonesia U-17 sepanjang mengikuti Piala Asia U-17 2025. Pada fase grup, Muhammad Zahaby Gholy dkk selalu meraih kemenangan, yakni menang 1-0 atas Korea Selatan, menang 4-1 atas Yaman, dan menang 2-0 atas Afghanistan.
Timnas U-17 akan tampil untuk pertama kalinya sebagai tim yang lolos dari kualifikasi pada Piala Dunia U-17 2025. Skuad Garuda Muda berhak tampil di ajang itu karena berhasil lolos dari Grup C, bahkan menjadi juara grup.
Pada 2023, Indonesia juga tampil di Piala Dunia U-17. Namun saat itu, timnas U-17 berhak tampil karena berstatus tuan rumah.
Adapun Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, ingin mempersiapkan timnas U-17 Indonesia dengan lebih matang untuk Piala Dunia U-17 2025, setelah Garuda Muda dikalahkan 0-6 oleh Korea Utara pada perempat final Piala Asia U-17 2025, Senin.
“Harus diakui babak delapan besar memang berat. Lihat bagaimana Jepang dikalahkan Arab Saudi melalui adu penalti. Lalu kemunculan kekuatan baru, seperti Uzbekistan yang konsisten permainannya, baik junior dan senior serta bisa mengalahkan kekuatan Asia lainnya. Model pembinaan berkelanjutan seperti itulah yang harus kita temukan agar bisa seperti Jepang, Korsel, dan kini Uzbekistan,” ujar Erick dikutip dari keterangan tertulis yang diterima para pewarta, Selasa.
Meski timnas U-17 telah tersingkir dari ajang dwitahunan itu, Erick tetap meminta para pemain dan tim pelatih kembali ke Tanah Air dengan kepala tegak karena mampu berkompetisi dengan baik dan meraih tiket ke Piala Dunia U-17 setelah berhasil lolos dari fase grup.
Sosok yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI itu menyatakan akan memberikan perhatian lebih kepada timnas U-17, dalam persiapan menuju Piala Dunia U-17.
“Pencapaian mereka menandakan program yang kita jalankan, hasilnya nyata. Kita buktikan. Jika 2023 kita ke Piala Dunia U-17 karena tuan rumah, kini mengulangi lewat kualifikasi. Para pemain dan tim kepelatihan benar-benar memberikan kebanggaan sehingga PSSI akan mempersiapkan mereka lebih matang dan Lebih kuat agar bisa menjalani Piala Dunia U-17 mendatang dengan prestasi yang jauh Lebih baik lagi,” tegas Erick.
Sebagai penutup, Erick menegaskan bahwa PSSI tidak akan berhenti membina para pemain muda sehingga dapat terus konsisten berprestasi di kelompok usia masing-masing.
(ant/end)
Komentar