JAKARTA — Zohran Mamdani berhasil memenangkan pemilihan wali kota New York City dalam pemilu yang digelar pada Selasa (4/11/2025) waktu setempat. Mamdani akan menjadi wali kota Muslim pertama di kota terbesar di Amerika Serikat (AS) itu setelah mengalahkan mantan Gubernur dari Partai Demokrat, Andrew Cuomo dan calon wali kota dari Partai Republik, Curtis Sliwa.
Dalam jajak pendapat terbaru, Mamdani memperoleh sekitar 44 persen suara, beberapa poin di depan Andrew Cuomo. Sementara Curtis Sliwa memperoleh 24 persen suara.
Media AS mengenal Mamdani sebagai seorang sosialis berusia 34 tahun yang lahir di Uganda dan besar di New York City. Selama kampanye, ia berfokus pada upaya pengurangan biaya hidup warga New York, membangun dukungan lewat gaya pribadinya yang santai, dan image ramah di media sosial. Ia juga dikenal sebagai pembela Palestina.
Mamdani akan menjadi Wali Kota New York City yang ke-111. Pada usia 34 tahun, ia juga menjadi wali kota termuda dalam lebih dari satu abad.
Namun Presiden AS Donald Trump melabeli Mamdani sebagai seorang “pembenci Yahudi”. Trump menyebut setiap orang Yahudi yang memilih kandidat dari Partai Demokrat, Zohran Mamdani, dalam pemilihan wali kota New York sebagai “bodoh.”
“Setiap orang Yahudi yang memilih Zohran Mamdani, seorang pembenci Yahudi yang terbukti dan mengakuinya sendiri adalah orang bodoh!!!” tulis Trump dalam sebuah unggahan di Truth Social, Selasa (4/11/2025).
Pada akhir Juni 2025, Mamdani mengumumkan kemenangannya dalam pemilihan pendahuluan dengan meraih lebih dari 43 persen suara, sementara Cuomo mendapatkan lebih dari 36 persen. Dengan kemenangan ini, Mamdani berada di jalur untuk menjadi wali kota Muslim pertama dalam sejarah New York City.
Trump terus-menerus mengkritik Mamdani, berkali-kali menyebutnya sebagai komunis dan sosialis, serta mengeklaim bahwa Mamdani berniat mengurangi pendanaan federal untuk Kota New York.
Sebelumnya, Trump menyatakan ia kemungkinan besar tidak akan memberikan dana kepada New York selain jumlah minimal yang diwajibkan jika Mamdani memenangkan pemilihan wali kota di kota tersebut.
Trump menyatakan, New York City, kota yang dulu hebat ini sama sekali tidak memiliki peluang untuk berhasil, bahkan untuk bertahan hidup. Menurutnya, keadaannya hanya akan semakin buruk dengan seorang komunis di pucuk pimpinan.
(Sputnik/RIA Novosti-OANA/Antara/CNN/AFP)




Komentar