Lifestyle
Beranda » Berita » Tak Bisa Rasakan Asin dan Asam? Hati-Hati Bisa Saja Risiko Kematian Dini Sedang Mengintai

Tak Bisa Rasakan Asin dan Asam? Hati-Hati Bisa Saja Risiko Kematian Dini Sedang Mengintai

Hilangnya kemampuan merasakan rasa asin misalnya dalam garam menurut hasil studi berkaitan dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi/ilustrasi. (Foto: Pixabay)

JAKARTA — Para peneliti mengaitkan hilangnya kemampuan indra perasa untuk merasakan rasa asin dan asam dengan risiko kematian dini yang lebih tinggi. Dalam studi baru yang dipublikasikan di JAMA Otolaryngology–Head & Neck Surgery, para peneliti mendapati orang yang kehilangan kemampuan mengindra rasa memiliki risiko kematian dini 47 persen lebih tinggi​​​​.

Menurut laporan Medical Daily pada Selasa (18/2/2025), studi yang mengevaluasi kondisi lebih dari tujuh ribu orang dewasa berusia di atas 40 tahun itu juga menunjukkan bahwa orang yang tidak dapat merasakan rasa asin memiliki kemungkinan meninggal dini 65 persen lebih tinggi.

Sementara orang yang kehilangan kemampuan untuk mendeteksi rasa asam memiliki risiko 69 persen lebih tinggi menurut studi baru tersebut. Meskipun indra penciuman dan perasa sering dikaitkan satu sama lain, studi itu mencatat bahwa ketika kehilangan kemampuan indra perasa, orang memiliki risiko kematian yang lebih tinggi, terutama pada perempuan (71 persen), walau masih bisa mencium secara normal.

Ketika membandingkan hilangnya kemampuan indra perasa berdasarkan jenis kelamin, para peneliti mendapati risiko kematian dini yang lebih tinggi pada perempuan yang kehilangan kemampuan mendeteksi rasa pahit dan pria yang kehilangan kemampuan merasakan rasa asam.

Tak Cukup dengan Air Saja, Ini Perawatan Kulit Wajah untuk Para Pria

Namun, penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kehilangan kemampuan indra perasa secara langsung menyebabkan kematian dini. Menurut para peneliti, hilangnya kemampuan indra perasa mungkin merupakan tanda dari kondisi kesehatan yang mendasarinya sehingga dapat membantu menjelaskan hubungan antara hilangnya kemampuan merasakan dan risiko kematian yang lebih tinggi.

Kehilangan kemampuan merasakan dapat terjadi karena berbagai alasan, seperti efek samping obat-obatan, perawatan kanker, infeksi virus seperti Covid-19, masalah gigi, merokok, atau polip hidung. Dalam banyak kasus, masalah tersebut membaik setelah penyebab yang mendasari diatasi, seperti ketika infeksi sembuh atau ketika kebiasaan merokok dihentikan.

Salah satu risiko dari hilangnya kemampuan merasakan adalah orang mungkin jadi menambahkan lebih banyak gula atau garam ke dalam makanan sehingga bisa membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko diabetes dan tekanan darah tinggi.

Di samping itu, karena indra perasa membantu mendeteksi makanan rusak, orang yang kehilangan kemampuan merasakan berisiko lebih tinggi mengalami keracunan makanan karena mungkin tidak dapat mengenali makanan yang rusak.

Jika kehilangan kemampuan merasakan berlangsung lebih lama, orang mungkin juga akan makan lebih sedikit sehingga bisa kekurangan gizi. Gangguan indra perasa parah dapat pula mempengaruhi suasana hati dan kesehatan mental, berpotensi menyebabkan stres atau frustrasi.

Perut Sudah Kenyang tapi Kenapa Masih Sanggup Melahap Makanan Manis? Ini Penyebabnya

(ant/dkd)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *