Usai Polemik Bermunculan, Presiden Prabowo Perintahkan Bahlil Bolehkan Lagi Pengecer Jual Gas LPG 3 Kg
Gas elpiji 3 kg/ilustrasi. (Foto: Pixabay)
JAKARTA — Presiden RI Prabowo Subianto memerintahkan kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan gas elpiji LPG 3 kilogram (kg) per hari Selasa (4/2/2024) ini. Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad usai berkomunikasi dengan Presiden Prabowo pada Senin (3/1/2025) malam terkait dengan perubahan pola distribusi subisidi gas elpiji 3 kg.
“Setelah komunikasi dengan Presiden RI, Bapak Presiden kemudian menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini, mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa,” ujar Dasco kepada para pewarta sebelum menghadiri Rapat Paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (4/2/2024).
Setelah itu, lanjut Dasco, Kementerian ESDM diminta untuk memproses administrasi agar pengecer nantinya dijadikan sebagai sub-pangkalan agar harga LPG yang dijual ke masyarakat tidak terlalu mahal. “Jadi pengecer yang akan menjadi sub-pangkalan ini akan ditentukan juga harganya sehingga harga di masyarakat tak mahal. Secara parsial aturannya kemudian diselaraskan,” jelas dia.
Dasco juga menegaskan bahwa kebijakan larangan pengecer menjual gas LPG 3 kg tersebut bukan dari Presiden Prabowo. Untuk itu, Presiden RI menginstruksikan agar penjualan gas kembali berjalan seperti semula, baik di agen ataupun pengecer.
“Sebenarnya ini bukan kebijakan dari Bapak Presiden untuk kemudian melarang kemarin itu, tapi melihat situasi dan kondisi, tadi Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar para pengecer bisa berjalan kembali,” cetus Dasco.
Dasco pun menegaskan bahwa stok ketersedian gas LPG 3 kg tidak langka di pasaran. “Stok tidak langka, stok ada. Stok terkonfirmasi tidak langka,” kata dia menegaskan.
Larangan bagi pengecer menjual elpiji 3 kg awalnya dirumuskan Kementerian ESDM demi memastikan distribusi gas bersubsidi dapat tepat sasaran. Pemerintah telah mengalokasikan Rp 87 triliun untuk subsidi elpiji 3 kg. Oleh sebab itu, pemerintah ingin memastikan dana tersebut dimanfaatkan secara optimal.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menjelaskan, distribusi elpiji dari agen ke pangkalan masih dapat dikontrol dengan baik. Akan tetapi, harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer seringkali mengalami lonjakan yang tidak dapat dikendalikan. Oleh karena itu, kata Bahlil, pemerintah merasa perlu mengatur kembali mekanisme penjualan elpiji 3 kg.
Bahlil juga menegaskan bahwa pemerintah tidak bermaksud untuk mempersulit masyarakat dalam mendapatkan elpiji 3 kg. Akan tetapi, setelah melihat langsung polemik yang ditimbulkan di masyarakat akibat larangan pengecer menjual elpiji 3 kg, Bahlil pun meminta maaf kepada warga yang mengantre demi mendapatkan gas bersubsidi.
(ant/kps/end)