Academia
Beranda » Berita » Para Tenaga Pengajar Bahasa Indonesia Siap Dikirim Mendikdasmen Mu’ti ke Universitas Al Azhar Mesir

Para Tenaga Pengajar Bahasa Indonesia Siap Dikirim Mendikdasmen Mu’ti ke Universitas Al Azhar Mesir

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, mewakili pemerintah Indonesia menandatangani naskah perjanjian kerja sama dengan Rektor Universitas Al Azhar, Syaikh Salamah Daud, pada Kamis 6 November 2025. (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

JRMEDIA.ID — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, siap mengirim tenaga pengajar bahasa Indonesia ke Mesir. Hal tersebut ia sampaikan guna menindaklanjuti pembukaan Program Studi Bahasa Indonesia di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir.

Menteri Mu’ti berjanji akan segera berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kairo serta Badan Bahasa Kemendikdasmen.

“Kami memiliki program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) yang dikola Badan Bahasa Kemendikdasmen di 57 negara di dunia. Ini merupakan bagian penting dari gerakan penginternasionalan bahasa Indonesia,” kata Menteri Mu’ti, Sabtu (8/11/2025).

Menteri Mu’ti menambahkan, bahasa bukan sekadar alat komunikasi. Bahasa merupakan jembatan yang mempererat hubungan kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, budaya dan bidang lainnya antarnegara.

Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemendikdasmen, Hafidz Muksin, maupun Dubes RI untuk Mesir Lutfi Rauf menyatakan kesiapannya menjaga kelangsungan Program Studi Bahasa Indonesia di Al Azhar Kairo.

PPG bagi Guru Tertentu di Daerah Khusus 2025: Upaya Hadirkan Kesempatan Setara bagi Guru di Wilayah 3T

“Ini merupakan momentum bersejarah. Penggunaan Bahasa Indonesia di sidang UNESCO beberapa waktu lalu, dan pembukaan prodi Bahasa Indonesia di Al Azhar merupakan pengakuan yang membanggakan dan mesti kita jaga kelangsungannya,” jelas Hafidz.

Sebelumnya, pada Kamis 6 November 2025, Mendikdasmen mewakili pemerintah Indonesia menandatangani naskah perjanjian kerja sama dengan Rektor Universitas Al Azhar, Syaikh Salamah Daud.

Dalam naskah tersebut, kedua pihak sepakat menjalin sejumlah kerja sama. Pertama mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia. Kedua, melakukan kajian bahasa dan sastra terhadap manuskrip-manuskrip Indonesia yang ada di Mesir. Ketiga, menyelenggarakan uji kemahiran bahasa Indonesia.

Keempat, mengembangkan bahan ajar bahasa Indonesia. Kelima, bertukar dan menerjemahkan buku-buku tentang Indonesia dan Mesir. Selain itu, kedua negara juga bersepakat untuk saling menyelenggarakan kegiatan akademik dan bertukar ahli.

Menurut Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Mesir, Abdul Muta’ali, bahasa Indonesia sudah digunakan sejak 2016 di Al Azhar Kairo. Namun, masih sebatas program pilihan di Fakultas Bahasa dan Terjemahan. “Namun, sejak awal 2024, mata kuliah ini nyaris ditutup. Kami lalu menganalisis berbagai kemungkinan. Hasil analisis kami, bahasa Indonesia harus dinaikkan levelnya dari sekadar mata kuliah pilihan menjadi program studi tersendiri,” paparnya.

Wamendikdasmen Atip Jenguk Murid Korban Ledakan di SMAN 72 Jakarta Sampaikan Keprihatinan dan Siapkan Bantuan Melalui Sekolah

Muta’ali dan tim KBRI lalu berkoordinasi dengan dekan, rektor, hingga Grand Syeikh Al Azhar (GSA), Ahmad Muhammad Ahmad At-Thayyeeb, selama lebih dari satu tahun. Lalu, terbitlah Keputusan Majelis Tinggi Al Azhar Nomor 343 tanggal 12 Juli 2025 yang memberi izin pembukaan Prodi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Al Azhar tahun akademik 2025/2026.

Adapun Bahasa Indonesia telah digunakan lebih dari 275 juta penutur di Indonesia dan juga diajarkan di 57 negara. Jumlah pemelajar bahasa Indonesia mencapai 170 ribu orang, serta dituturkan 3,3 persen penduduk dunia.

(***)

BEM Universitas Soedirman Berdayakan Masyarakat Desa Kaliori Banyumas Lewat Singkong dan Jagung

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *