Hype
Beranda » Berita » Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, AirAsia Move Ajak Traveler Jelajahi Festival Perahu Dayung Lain di Indonesia

Pacu Jalur Jadi Sorotan Dunia, AirAsia Move Ajak Traveler Jelajahi Festival Perahu Dayung Lain di Indonesia

AirAsia Move mengajak wisatawan untuk mengeksplorasi festival perahu dayung serupa yang tersebar di berbagai daerah Nusantara. (Foto: AirAsia)

JRMEDIA.ID — Sebuah tradisi dari Kuantan Singingi, Riau, mendadak mencuri perhatian dunia. Dalam video yang viral di media sosial (medsos), tampak seorang anak laki-laki berdiri di ujung perahu Pacu Jalur dengan gerakan penuh semangat. Aksi ini menarik warganet internasional hingga menciptakan tren “aura farming” yang diikuti para pesohor.

Secara berkelanjutan fenomena ini membuka peluang besar untuk memperkenalkan kekayaan budaya dan pariwisata Indonesia ke khalayak global. Berangkat dari tekad tersebut, AirAsia Move mengajak wisatawan untuk mengeksplorasi festival perahu dayung serupa yang tersebar di berbagai daerah Nusantara.

Marketing Manager AirAsia Move Indonesia, Amelia Virginia, menyatakan, melihat popularitas Pacu Jalur yang kini dikenal dunia, semakin memotivasi pihaknya untuk mengajak traveler internasional datang dan menyelami kekayaan budaya Indonesia.

“Melalui AirAsia Move, siapa saja dapat dengan mudah merencanakan perjalanan hingga ke pelosok Nusantara. Didukung ratusan maskapai global, kami ingin menghadirkan pengalaman berwisata yang lebih praktis dan menyenangkan,” ujar Amelia dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

Pacu Jalur diyakini telah ada sejak abad ke-17. Lebih dari sekadar perlombaan, tradisi ini menjadi simbol gotong royong khas bangsa Indonesia. Tak heran jika balap perahu dayung dengan nuansa berbeda juga tumbuh di daerah lain, masing-masing mempunyai keunikan tersendiri.

Fashion Show Inklusif Angkat Budaya Lokal Digelar di Kota Bandung

Berikut tiga festival perahu dayung paling meriah di Indonesia yang patut dikenal oleh mata dunia:

  • Lomba Dayung Jukung

Setiap 17 Agustus, warga Banjarmasin (Kalimantan Selatan) yang dikenal sebagai “Kota Seribu Sungai” rutin menggelar lomba dayung jukung di Sungai Martapura. Tradisi yang telah berlangsung sejak 1924 ini melibatkan masyarakat dari berbagai kalangan. Selain menjadi wujud syukur atas Hari Kemerdekaan Indonesia, kompetisi ini sekaligus upaya melestarikan jukung, perahu tradisional Banjar yang dulu digunakan untuk transportasi, berdagang, dan mencari ikan.

  • Perahu Naga

Mengadopsi budaya Tionghoa, salah satu Festival Peh Cun atau Festival Perahu Naga tertua di Indonesia diketahui berlangsung di Sungai Cisadane, Tangerang. Perlombaan ini melibatkan 13 orang dalam satu tim yang mendayung perahu berhias kepala naga, diiringi tabuhan tambur atau genderang di bagian ujung. Dentuman simbal serta letupan petasan turut menambah semarak yang memikat penonton.

  • Lomba Bidar

Mirip dengan lomba dayung jukung di Kalimantan, warga Palembang, Sumatera Selatan juga memiliki festival balap perahu Bidar di Sungai Musi untuk merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia. Kompetisi ini mempertandingkan perahu bidar sepanjang 25–30 meter yang dikayuh oleh lebih dari 20 orang. Perlombaan ini tidak hanya menguji kecepatan, namun sarat makna. Desain perahu yang ramping melambangkan kegigihan masyarakat, sementara gerakan mendayung serempak menjadi simbol kekompakan dalam meraih tujuan bersama.

Tiga festival perahu dayung ini hanyalah sebagian kecil dari ragam tradisi yang hidup di Nusantara. Rencanakan perjalanan bersama AirAsia Move untuk menyaksikan lebih banyak keindahan budaya di seluruh destinasi.

Vtuber Nia Redalion dari Agensi MAHA5 Umumkan Kelulusan, Siaran Perpisahan Dijadwalkan 30 Juli

Unduh aplikasi AirAsia Move di App Store atau Google Play Store dan ikuti akun Instagram @airasiamove untuk mendapatkan informasi terbaru serta berbagai promo menarik lainnya.

(end)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *