Hype
Beranda » Berita » Menengok Resort Ramah Demensia Pertama Hadir di Bali

Menengok Resort Ramah Demensia Pertama Hadir di Bali

Dipimpin langsung oleh Asmara Pusparani, Direktur Eksekutif ALZI, bersama tim sekretariat ALZI, delegasi Indonesia berhasil mencuri perhatian dengan memperkenalkan Poco-Poco Ceria dan Senam Otak kepada seluruh peserta International Dementia Conference yang berlangsung pada 25-30 September 2025 di Karangasem, Bali. (Foto: Istimewa)

JRMEDIA.ID — Dalam sebuah pencapaian bersejarah bagi sektor pariwisata dan inklusi lansia di Indonesia, Aashaya Jasri Resort di Karangasem, Bali, resmi menjadi resor ramah demensia pertama di Indonesia. Komitmen ini terwujud berkat berbagai masukan Orang Dengan Demensia dari Singapura, Malaysia, Australia, dan Indonesia di International Dementia Conference yang berlangsung 25-30 September 2025.

Konferensi itu diselenggarakan oleh Community Home Australia bekerja sama dengan Alzheimer Indonesia (ALZI) dan melibatkan lebih dari 60 peserta dari sembilan negara. Konferensi ini tidak hanya menjadi ajang berbagi pengetahuan, tetapi juga mencatatkan momen bersejarah pertama kalinya Orang Dengan Demensia (ODD) dari Australia, Malaysia, dan Indonesia duduk bersama dalam sesi roundtable selama 1,5 jam untuk berbagi pengalaman hidup.

Dipimpin langsung oleh Asmara Pusparani, Direktur Eksekutif ALZI, bersama tim sekretariat ALZI, delegasi Indonesia berhasil mencuri perhatian dengan memperkenalkan Poco-Poco Ceria dan Senam Otak kepada seluruh peserta konferensi. Aktivitas yang berakar dari budaya Indonesia ini disambut antusias oleh 60 peserta internasional yang langsung ikut bergerak bersama. Hal ini juga membuktikan bahwa pendekatan berbasis komunitas dan kegiatan bermakna dapat melampaui batas bahasa dan budaya.

“Kami tidak hanya membawa presentasi akademis, tetapi juga membuktikan bahwa intervensi sederhana berbasis gerakan dan musik dapat menjadi bagian penting dari rehabilitasi kognitif dan inklusi sosial bagi ODD,” ujar Asmara Pusparani dalam siaran persnya, Selasa (7/10/2025).

Dalam presentasinya, Asmara memaparkan ekosistem program ALZI, termasuk NARAZI (Navigasi Perawatan ALZI) dan ALZICare yang menekankan pentingnya membangun dukungan komunitas sebagai fondasi perawatan pascadiagnosis demensia.

Destinasi Hiburan Timezone Buka 4 Gerai Baru pada Bulan Oktober 2025

Roundtable Bersejarah: Suara ODD dari 3 Negara untuk Pertama Kalinya

Salah satu momen paling bersejarah dalam konferensi ini adalah roundtable discussion yang pertama kali mempertemukan ODD dari Australia, Malaysia, dan Indonesia dalam satu forum. Difasilitasi oleh Bobby Redman (ODD dari Australia), diskusi selama 1,5 jam ini melibatkan:

● William Yeates (ODD & ADI Board Member, Australia)

● William Buntoro (Dewan Kehormatan ALZI & ODD, Indonesia)

● Ratna (ODD, Indonesia)

TOHO Animation Umumkan Anime Trigun Stargaze, Tayang Januari 2026

● Vanetha (ODD, Malaysia)

● Emily Ong (ODD, Singapore) – berpartisipasi via pre-recorded video

William Buntoro, yang juga hadir sebagai pembicara kunci, menyatakan, demensia bukan hanya isu kesehatan, ini adalah isu hak asasi manusia, kebijakan publik, dan keadilan sosial.

“ALZI telah membuktikan bahwa pendampingan berbasis komunitas dapat mengubah hidup keluarga ODD di Indonesia. Namun, kami membutuhkan komitmen lebih kuat dari pemerintah dan seluruh mitra untuk memastikan tidak ada keluarga yang berjuang sendirian,” jelas William.

Melody Memory Project: Dari Bali ke Dunia

Kolaborasi The Ritz-Carlton Bali dan Galeri Zen1 Hadirkan Art and Dine Karya Seniman Nyoman Sujana Kenyem

Amalia Fonk-Utomo, Koordinator Wilayah ALZI Belanda, mempresentasikan Melody Memory Project, program musik terapi berbasis bukti empiris, yang telah memberikan dampak nyata bagi ODD dan keluarganya. Sepuluh foto dokumentasi program ini dipamerkan di lokasi konferensi, menggambarkan perjalanan inovasi yang dimulai dari Bali, dipresentasikan di Amsterdam (Belanda), Jakarta, dan Bologna (Italia) selama Bulan Alzheimer Dunia 2025.

Amalia dalam kapasitasnya sebagai Head of Accreditation ADI juga mempresentasikan program akreditasi untuk berbagai penyedia layanan kesehatan di dunia.

Program ini menjadi bukti konkret bahwa Indonesia tidak hanya konsumen pengetahuan global tentang demensia, tetapi juga kontributor aktif dalam pengembangan solusi berbasis lokal yang dapat direplikasi secara internasional.

Komitmen Aashaya Jasri Resort: Hospitality yang Inklusif dan Bermakna

Sebagai tuan rumah konferensi, Aashaya Jasri Resort di Karangasem, Bali, dan lokasi konferensi di Ramayana Candi Dasa Hotel, menunjukkan komitmen luar biasa dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi lansia dan ODD. Dari aksesibilitas fisik hingga pelatihan staf dalam memahami kebutuhan ODD, resort ini kini menjadi model pertama di Indonesia yang menggabungkan nilai-nilai keramahtamahan Bali yang mendunia dengan inklusi sosial.

Kehadiran resor ramah demensia ini membuka peluang baru bagi Indonesia untuk menjadi destinasi pariwisata inklusif yang tidak hanya menarik wisatawan global, tetapi juga memberikan ruang aman dan bermakna bagi lansia dan ODD untuk menikmati liburan bersama keluarga.

Dengan lebih dari 1,2 juta ODD di Indonesia saat ini dan proyeksi mencapai 4 juta pada 2050, kehadiran infrastruktur ramah demensia seperti Aashaya Jasri Resort menjadi investasi jangka panjang yang tidak hanya berdampak sosial, tetapi juga ekonomi.

Dalam rangka bulan Alzheimer dunia, di akhir rangkaian acara juga dilaksanakan Walk for Dementia di sekitar Gunung Agung Bali yang melibatkan ratusan peserta lintas generasi.

(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *