Foto: Tangkapan layar anime Solo Leveling yang ide ceritanya berasal dari Korea Selatan.
JRMEDIA.ID — Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan (MCST) baru-baru ini mengumumkan rencana ambisius yang bertujuan untuk menjadikan industri animasi sebagai sektor bernilai tinggi di negara tersebut. Rencana Dasar Promosi Industri Animasi 2025–2030 ini merupakan strategi jangka panjang yang bertujuan untuk memperkuat posisi industri animasi Korea Selatan (Korsel), baik di pasar domestik maupun internasional.
Salah satu prioritas utama adalah peningkatan investasi di sektor ini. Pemerintah Korsel berencana untuk membentuk dana fokus animasi sebesar 20 miliar won (sekitar US$15 juta) pada tahun ini. Dana ini diharapkan dapat berkembang menjadi 150 miliar won (sekitar US$106 juta) pada tahun 2029, memberikan dorongan besar bagi industri animasi lokal.
Rencana ini juga menekankan pentingnya mendiversifikasi distribusi konten animasi. Dengan berkembangnya teknologi dan platform digital, pemanfaatan berbagai saluran distribusi, termasuk platform streaming dan bentuk konten pendek, akan menjadi fokus utama. Hal ini bertujuan untuk menjangkau audiens yang lebih luas, terutama kalangan remaja dewasa yang kini semakin tertarik dengan animasi dan konten berbasis digital.
Selain fokus pada investasi dan distribusi, pemerintah juga menekankan pentingnya pengembangan talenta di sektor animasi. Rencana ini mencakup program pelatihan untuk para produser, perencana, serta penulis naskah profesional. Program ini akan diselenggarakan bekerja sama dengan universitas dan institusi pendidikan terkait, dengan tujuan menciptakan tenaga kerja yang terampil dan siap menghadapi tantangan industri animasi global.
Pemerintah juga berkomitmen untuk mendukung ekspansi industri animasi Korea Selatan ke pasar internasional. Dengan banyaknya konten animasi Korea yang telah berhasil menembus pasar global, langkah ini akan semakin memperkuat posisi Korea Selatan sebagai salah satu pemimpin global dalam industri animasi.
Menanggapi perkembangan pesat dalam teknologi media, rencana ini juga mencakup pemanfaatan Intellectual Property (IP) secara lebih luas. Selain itu, pemerintah akan memperluas dukungan untuk produksi konten yang dirancang untuk platform streaming dan proyek berbentuk pendek. Sebagai bagian dari upaya ini, Korea Selatan juga akan mendorong adaptasi silang antara animasi dan bentuk media lain, seperti webtoon dan novel web, yang telah menjadi fenomena besar di dalam dan luar negeri.
Salah satu inovasi menarik dalam rencana ini adalah fokus pada konten berbasis AI. Pemerintah berencana mendukung produksi dan distribusi konten animasi yang memanfaatkan teknologi AI, termasuk pembangunan data pelatihan AI yang spesifik untuk Korea Selatan, serta mengembangkan teknologi terkait untuk menciptakan konten yang lebih efisien dan kreatif.
Pemerintah juga menyadari pentingnya pendidikan dan pelatihan dalam menciptakan talenta animasi yang unggul. Seiring dengan meningkatnya permintaan akan adaptasi dari webtoon dan novel web, program pelatihan baru untuk profesional di bidang perencanaan produksi dan penulisan naskah akan diperkenalkan. Program ini bertujuan untuk mempersiapkan generasi baru profesional yang dapat menghadapi tuntutan dan peluang yang ada di industri animasi modern.
Rencana Dasar Promosi Industri Animasi 2025–2030 ini menunjukkan komitmen pemerintah Korea Selatan untuk mengembangkan sektor animasi menjadi industri yang lebih bernilai dan berdaya saing tinggi di tingkat global. Dengan fokus pada investasi, pengembangan talenta, pemanfaatan teknologi baru, serta diversifikasi distribusi konten, rencana ini diharapkan dapat membawa industri animasi Korea Selatan ke era baru yang lebih inovatif dan global.
(dmr)
Komentar