JRMEDIA.ID — Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Mabes TNI Mayjen TNI Kristomei Sianturi menyatakan bahwa kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Nimitz diperbolehkan melewati Selat Malaka karena menggunakan hak transit. Menurut dia, masyarakat tak perlu khawatir dengan keberadaan kapal induk AS itu.
“Sesuai dengan ketentuan dalam Konvensi Hukum Laut Internasional (UNCLOS) 1982, kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai,” ujar Mayjen TNI Kristomei dalam siaran pers resmi Mabes TNI yang diterima di Jakarta, Jumat (20/6/2025).
Meski demikian, Mayjen TNI Kristomei menegaskan bahwa pihaknya akan tetap mengawasi pergerakan kapal itu agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat dan mengancam kedaulatan negara. “Kapal-kapal asing, termasuk kapal perang, diperbolehkan melintas tanpa harus meminta izin kepada negara pantai, selama tetap mematuhi aturan pelayaran internasional dan tidak membahayakan keamanan wilayah yang dilintasi,” jelas dia.
Sebelumnya, viral di media sosial sebuah video yang menggambarkan kapal induk Amerika Serikat melintasi perairan Aceh. Video tersebut pun diunggah oleh beberapa akun media sosial hingga akhirnya banyak memicu reaksi publik.
Berdasarkan data dari pelacak kapal Marine Vessel Traffic, Kapal Induk AS USS Nimitz (CVN-68), yang diyakini sedang menuju ke kawasan Timur Tengah, mematikan transporder dan berhenti mengirimkan data tentang lokasinya.
Kapal induk AS tersebut disebut bergerak ke Timur Tengah (Timteng) untuk memperkuat postur pertahanan AS di tengah eskalasi antara Iran dan Israel.
Menurut koordinat terbaru, kapal tersebut berada di perairan antara Malaysia dan Indonesia, mengikuti jalur 313 derajat dengan kecepatan 19 knot. Sinyal terakhir dari kapal tersebut terekam pada 17 Juni 2025 pukul 02:03 GMT (pukul 09:03 WIB).
Tujuan kapal induk tersebut tidak disebutkan dalam sistem Marine Vessel Traffic, tetapi dilihat dari arah pergerakannya, kelompok penyerang kapal induk Nimitz mungkin sedang menuju Teluk Persia.
Seorang pejabat pertahanan AS pada Selasa (17/6/2025) mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Menteri Pertahanan AS Pete Hegseth telah mengarahkan untuk memindahkan kelompok penyerang kapal induk Nimitz ke Area Tanggung Jawab Komando Pusat guna mempertahankan postur pertahanan AS di Timur Tengah dan menjaga personel Amerika.
Angkatan Laut AS terus melakukan operasi di Mediterania Timur untuk mendukung tujuan keamanan nasional, kata pejabat Pentagon tersebut.
Presiden AS Donald Trump mengatakan pada hari yang sama bahwa kendali penuh dan total atas wilayah udara Iran telah tercapai, meskipun Iran memiliki pelacak langit dan sistem pertahanan udara yang baik.
Sebagaimana diwartakan Fox News, Amerika Serikat mengerahkan lebih banyak jet tempur ke Timur Tengah di tengah meningkatnya konflik antara Israel dan Iran.
Mengutip seorang pejabat AS, media itu menyebutkan bahwa Pemerintah Washington juga memperpanjang masa tugas pasukan udara yang sudah ditempatkan di kawasan itu. Menurut sang pejabat, pengerahan itu mencakup kekuatan udara defensif yang melibatkan jet-jet tempur seperti F-16, F-22, dan F-35.
(ant/sputnik-oana/end)
Komentar