News
Beranda » Berita » Kain Tenun Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Penggerak Ekonomi Kreatif di Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia

Kain Tenun Kapuas Hulu Kalimantan Barat, Penggerak Ekonomi Kreatif di Kawasan Perbatasan Indonesia-Malaysia

Kain tenun khas Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya dari Kabupaten Kapuas Hulu, kini tidak hanya menjadi simbol warisan budaya Dayak dan Melayu. (Foto: Humas BNPP RI)

JRMEDIA.ID — Kain tenun khas Kalimantan Barat (Kalbar), khususnya dari Kabupaten Kapuas Hulu, kini tidak hanya menjadi simbol warisan budaya Dayak dan Melayu. Kain tenun itu kini juga menjadi motor penggerak ekonomi kreatif di kawasan perbatasan Indonesia-Malaysia.

Sejak beroperasinya Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Badau, geliat perdagangan di wilayah perbatasan meningkat signifikan. Lalu lintas orang, barang, dan jasa yang semakin lancar memberikan peluang baru bagi para pengrajin tenun di desa-desa sekitar Kecamatan Badau untuk memperluas jangkauan pasar hingga ke negara tetangga.

Kepala PLBN Badau, Wendelinus Fanu, menyatakan bahwa keberadaan infrastruktur lintas batas ini membawa dampak nyata bagi ekonomi masyarakat lokal.

“PLBN Badau bukan hanya pintu gerbang keluar-masuk antarnegara, tetapi juga jembatan yang menghubungkan potensi ekonomi kreatif masyarakat perbatasan dengan pasar yang lebih luas,” kata Wendelinus awal Agustus 2025.

Motif dan warna khas kain tenun Kalbar yang terinspirasi dari kekayaan alam serta filosofi budaya Dayak dan Melayu, menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan dan kolektor.

AFTECH dan Privy Ungkap Strategi Jitu Bangun Kepercayaan Digital Nasabah

Para penenun, yang mayoritas adalah perempuan, masih setia menggunakan teknik tradisional yang diwariskan secara turun-temurun, menjaga keaslian sekaligus nilai historis kain tersebut.

Menurut Wendelinus, promosi dan pemasaran produk lokal seperti kain tenun harus menjadi bagian dari pengembangan ekonomi perbatasan. “Ke depan PLBN Badau siap mendukung kegiatan pameran, promosi, dan kolaborasi agar kain tenun ini semakin dikenal, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” jelasnya.

Dengan dukungan infrastruktur modern, promosi yang berkelanjutan, dan semangat para penenun yang tak pernah padam, kain tenun Kalimantan Barat kini bukan lagi sekadar cerita masa lalu. Ia menjelma menjadi simbol kemandirian ekonomi dan ketahanan budaya masyarakat perbatasan.

Melintasi batas negara lewat PLBN Badau, warisan budaya tenun Kalimantan Barat ini kini bersinar sebagai kebanggaan Kapuas Hulu dan menjadi jejak ekonomi kreatif yang membentang hingga mancanegara.

(Betuel Mimin/BNPP RI)

Kemendagri RI dan BP Tapera Teken Kerja Sama untuk Bantu Pegawai Berpenghasilan Rendah Dapat Hunian Layak

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *