JRMEDIA.ID — Iran menyatakan akan terus menyerang Israel. Serangan baru akan berhenti sampai rezim Zionis membayar ganti rugi kepada Republik Islam tersebut.
“Pembalasan terhadap Israel akan terus dilakukan sampai musuh kita dihukum dan ganti rugi kepada Iran dibayar,” kata Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran seperti dikutip oleh kantor berita IRNA, Jumat (20/6/2025).
Sebelumnya, Israel melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari dengan tuduhan bahwa Iran sedang menjalankan program nuklir militer secara rahasia.
Serangan tersebut menargetkan sejumlah wilayah di Iran, termasuk ibu kota Teheran, dan menewaskan beberapa pejabat tinggi militer serta sejumlah ilmuwan nuklir Iran. Beberapa fasilitas nuklir seperti Natanz dan Fordow juga terkena serangan.
Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyebut serangan itu sebagai kejahatan dan mengancam Israel dengan “nasib yang pahit dan mengerikan.”
Iran membalas serangan Israel itu dengan meluncurkan “Operasi True Promise 3” pada Jumat (13/6/2025) malam yang menyerang target-target militer Israel.
Iran menyangkal program nuklirnya memiliki tujuan militer. Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi pada 18 Juni 2025 menyatakan bahwa badan tersebut belum menemukan bukti kuat bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir. Kantor berita CNN melaporkan pada Selasa (17/6/2025) bahwa laporan intelijen Amerika Serikat (AS) juga menunjukkan kesimpulan serupa bahwa Iran tak mengembangkan senjata nuklir.
Iran pun berencana mengambil langkah hukum terhadap Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi karena dinilai tidak bertindak atas serangan Israel terhadap fasilitas-fasilitas nuklir milik Iran. Hal itu dilaporkan kantor berita Fars pada Kamis (19/6/2025), yang mengutip surat dari Kepala Organisasi Energi Atom Iran, Mohammad Eslami, kepada Grossi.
“Anda perlu menjalankan kewajiban hukum Anda dengan segera mengakhiri sikap diam dan mengutuk agresi rezim Israel yang bertentangan dengan semua norma hukum internasional,” tulis Eslami dalam surat tersebut.
Eslami menambahkan bahwa Iran akan mengambil langkah yang diperlukan untuk melindungi kedaulatannya dan akan menempuh langkah hukum yang sesuai, “khususnya terkait sikap diam Anda.”
Mantan Duta Besar Inggris untuk Uzbekistan yang juga aktivis HAM, Craig Murray, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Iran telah menunjukkan tanggung jawab dan kesabaran luar biasa selama beberapa tahun terakhir, meski menghadapi berbagai tindakan dari Israel.
(sputnik-oana/end)
Komentar