Automotive
Beranda » Berita » Harga BYD Atto 1 Super Murah Bikin Geger! Kompetitor Turunkan Harga, Begini Jawaban BYD

Harga BYD Atto 1 Super Murah Bikin Geger! Kompetitor Turunkan Harga, Begini Jawaban BYD

BYD ATTO 1 (sumber: Dok. BYD Motor Indonesia)

JRMEDIA.ID — Pasar mobil listrik di Indonesia makin panas setelah BYD resmi meluncurkan Atto 1. Mobil listrik mungil ini langsung bikin heboh karena harganya super murah, mulai dari Rp 195 juta – Rp 235 juta. Bandingkan dengan kompetitornya yang rata-rata masih di kisaran Rp 250 juta ke atas, jelas Atto 1 jadi primadona baru bagi konsumen yang pengin punya EV tanpa harus merogoh kocek terlalu dalam.

Mobil ini diposisikan sebagai entry-level EV yang menyasar masyarakat luas. Dengan harga terjangkau, Atto 1 diharapkan bisa menjangkau pembeli pertama mobil listrik yang sebelumnya masih ragu karena mahalnya banderol EV di Indonesia.

Antusiasme publik pun langsung terlihat sejak peluncuran. Media sosial ramai membicarakan Atto 1 sebagai “mobil listrik rakyat”, sementara dealer BYD mengaku kebanjiran pertanyaan dari calon konsumen.

Harga Murah Atto 1 Bikin Pesaing Panik

Hadirnya Atto 1 dengan harga super agresif jelas bikin pabrikan lain kelabakan. Banyak kompetitor yang sudah lebih dulu bermain di segmen mobil listrik harus buru-buru revisi strategi.

Ini Bahayanya jika Pemilik Mobil Sampai Telat Ganti Oli

Beberapa merek memilih turunkan harga resmi, sementara lainnya lebih fleksibel dengan memberikan diskon besar-besaran agar produk mereka tetap bisa bersaing. Situasi ini memicu fenomena yang oleh media disebut sebagai “perang harga mobil listrik” di Indonesia.

Hal ini sebenarnya menguntungkan konsumen. Dengan banyaknya opsi mobil listrik yang lebih murah, masyarakat jadi punya lebih banyak pilihan untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke transportasi ramah lingkungan.

Harga Murah Atto 1 Bikin Pesaing Panik

Hadirnya Atto 1 dengan harga super agresif jelas bikin pabrikan lain kelabakan. Banyak kompetitor yang sudah lebih dulu bermain di segmen mobil listrik harus buru-buru revisi strategi.

Beberapa merek memilih turunkan harga resmi, sementara lainnya lebih fleksibel dengan memberikan diskon besar-besaran agar produk mereka tetap bisa bersaing. Situasi ini memicu fenomena yang oleh media disebut sebagai “perang harga mobil listrik” di Indonesia.

Hal ini sebenarnya menguntungkan konsumen. Dengan banyaknya opsi mobil listrik yang lebih murah, masyarakat jadi punya lebih banyak pilihan untuk beralih dari kendaraan berbahan bakar fosil ke transportasi ramah lingkungan.

Survei Praxis: Pengguna Mobil Listrik Indonesia Prioritaskan Faktor Jangka Panjang, bukan Sekadar Harga Murah

Strategi BYD: Bukan Cuma Soal Harga

Meski harga Atto 1 sukses bikin geger, BYD menegaskan bahwa tujuan mereka bukan sekadar menang perang harga. Menurut Luther T. Panjaitan, Head of Public & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, kehadiran Atto 1 membawa misi yang jauh lebih besar.

“Kita lihatnya bukan hanya dari sisi industri, tapi soal lingkungan hidup, transisi energi, dan EV awareness. Semakin banyak pilihan mobil listrik yang terjangkau, semakin cepat orang bisa beralih ke transportasi hijau,” ujar Luther dalam acara media test drive Semarang–Solo–Yogyakarta (13/8/2025).

Artinya, BYD tidak hanya ingin menguasai pasar lewat harga murah, tapi juga mendorong perubahan gaya hidup masyarakat Indonesia menuju energi yang lebih bersih dan berkelanjutan.

Dampak Kehadiran Atto 1 ke Industri Otomotif

Dari sisi industri, Atto 1 diharapkan bisa jadi volume driver untuk penjualan mobil listrik BYD. Dengan target pasar yang lebih luas, Atto 1 berpotensi menyumbang pangsa pasar signifikan di segmen EV Indonesia.

Hadirnya Atto 1 juga memberi efek domino. Persaingan antar pabrikan makin ketat, dan konsumen jadi pihak yang paling diuntungkan. Tren ini mirip dengan era awal booming mobil MPV murah beberapa tahun lalu, di mana harga jadi lebih kompetitif berkat banyaknya pemain di pasar.

Ini 5 Mobil Listrik yang Jarak Tempuhnya tak Sesuai Klaim Perusahaan

Visi BYD Menuju 2030

Pemerintah Indonesia punya target ambisius: dua juta unit mobil listrik beredar di jalanan pada tahun 2030. Untuk mencapai hal tersebut, tentu dibutuhkan dukungan dari berbagai pabrikan, salah satunya BYD.

Dengan Atto 1 sebagai produk mass market, BYD optimis bisa membantu pemerintah mencapai target itu. Mobil ini diharapkan bisa menjaring konsumen yang sebelumnya hanya bisa melirik EV dari jauh karena faktor harga.

“Harapannya Atto 1 bisa menyumbang lebih banyak lagi ke market share mobil listrik di Indonesia, dan tentunya mendukung target pemerintah menuju energi hijau,” jelas Luther.

Dengan strategi ini, BYD tidak hanya sekadar menjual mobil, tapi juga menjadi bagian penting dari transformasi energi nasional.

(WK*)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *