Tech
Beranda » Berita » Jumlah Kunjungan ke Situs Berita Turun Gara-Gara Fitur AI Google, Sejumlah Pengelola Situs Menjerit!

Jumlah Kunjungan ke Situs Berita Turun Gara-Gara Fitur AI Google, Sejumlah Pengelola Situs Menjerit!

Mesin pencari di internet, Google/ilustrasi. (Foto: Pixabay)

JRMEDIA.ID — Kehadiran fitur AI Overviews dan alat berbasis kecerdasan buatan (AI) lainnya dari Google, termasuk chatbot, telah berdampak terhadap penurunan jumlah kunjungan ke situs berita.

Menurut laporan The Wall Street Journal, di saat pengguna internet kini cukup bertanya langsung ke chatbot untuk mendapatkan jawaban, yang seringkali dihasilkan dari konten berita tanpa sepengetahuan penerbit, kebutuhan untuk mengklik tautan hasil pencarian pun berkurang drastis.

Dikutip dari laman Tech Crunch pada Jumat (13/6/2025), hal ini juga menyebabkan penurunan tajam dalam jumlah kunjungan ke situs berita yang selama ini menjadi tulang punggung bagi kelangsungan jurnalisme berkualitas.

Fitur ringkasan hasil pencarian milik Google AI Overviews diluncurkan tahun 2024 lalu. Sejak fitur itu diluncurkan, dilaporkan jumlah kunjungan ke berbagai situs, mulai dari panduan liburan, tips kesehatan, hingga ulasan produk telah berkurang.

Sementara itu, Google AI Mode diprediksi akan memperburuk keadaan. Mode ini merespons pertanyaan dengan gaya percakapan yang mengandung sedikit atau tanpa tautan ke sumber eksternal.

Ini Sejumlah Keunggulan Ponsel Realme P3 5G yang Dibanderol Rp 3 Jutaan

Salah satu yang terdampak adalah The New York Times, yang menurut data dari Similarweb, mengalami penurunan proporsi arus kunjungan dari pencarian organik ke situs desktop dan mobile-nya dari 44 persen pada tiga tahun lalu menjadi hanya 36,5 persen pada April 2025.

Namun demikian, Google memiliki klaim berbeda. Dalam konferensi pengembangnya pada Mei 2025 lalu, Google mengeklaim bahwa fitur AI Overviews justru meningkatkan lalu lintas pencarian, meski tidak dijelaskan apakah manfaat tersebut dirasakan juga oleh penerbit berita.

Menanggapi ancaman ini, beberapa penerbit seperti The Atlantic dan The Washington Post telah menyuarakan pentingnya perubahan model bisnis industri media secara cepat. Beberapa media bahkan telah menjalin kerja sama konten dengan perusahaan AI demi membuka sumber pendapatan baru.

Baru-baru ini, The New York Times menandatangani kesepakatan dengan Amazon untuk melisensikan konten editorial guna melatih platform AI milik raksasa teknologi tersebut.

Beberapa penerbit lain, termasuk The Atlantic, juga bekerja sama dengan OpenAI. Sementara itu, startup AI Perplexity berencana membagikan pendapatan iklan kepada penerbit berita jika chatbot-nya menampilkan konten sang penerbit dalam hasil jawaban.

Fitur Pesan Langsung alias DM Diujicobakan di Platform Medsos Threads

(ant/end)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *