Opinion
Beranda » Berita » Dunia dan Sayap Nyamuk

Dunia dan Sayap Nyamuk

M Rubiul Yatim. (Foto: Istimewa)

Oleh Muhamad Rubiul Yatim *)

Siapakah yang tidak kenal dengan nyamuk? Semua manusia pasti mengenalnya. Makhluk satu ini biasanya selalu bergerilya “menemani” tidur manusia.

Dihisapnya darah orang-orang yang lelap karena memang itulah makanan dan nutrisi bagi dirinya. Tidak sedikit bahkan membawa virus dengue sehingga terjangkitlah manusia dengan sakit demam berdarah.

Hewan nyamuk yang tergolong jenis serangga ini memiliki bobot tubuh yang sangat ringan. Saking ringannya bahkan timbangan gram digital saja tidak mampu mendeteksi bobot beratnya. Ringan tubuhnya itu membuat nyamuk menjadi luwes dan fleksibel ketika menjalani aksinya.

Kebanyakan manusia yang telah menjadi target operasi dari si nyamuk cenderung tidak merasa kalau dirinya telah menjadi korban yang mendonorkan darahnya. Saat terjaga saja sering tidak terasa bahwa ada nyamuk yang sedang menempel menjalankan aksinya, apalagi saat tertidur pulas.

Laskar Pelangi Ala Sabah Malaysia

Bayangkan betapa ringannya tubuh sang nyamuk tersebut. Terlebih lagi bobot sepasang sayapnya yang membuat dirinya mampu terbang dengan sangat lincah dan penuh aerodinamika. Tentu sangat lebih ringan lagi dari pada berat badannya.

Ringannya sayap nyamuk itu ternyata menjadi sarana bagi Allah Azza wa Jalla untuk menjelaskan posisi dunia di sisi-Nya. Melalui sahabat Sahl bin Sa’ad, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda:

عن سهل بن سعد قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم: لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللَّهِ جَنَاحَ بَعُوضَةٍ، مَا سَقَى كَافِرًا مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ.

Artinya: “Dari Sahl bin Sa’ad berkata, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam pernah berkata, “Seandainya dunia ini sama nilainya dengan sayap nyamuk di sisi Allah, niscaya Ia tidak akan memberikan minuman dari dunia itu kepada orang kafir, meskipun hanya seteguk air.” (HR. Tirmidzi).

Hadis ini sungguh sangatlah mengguncang sanubari kita. Dunia yang begitu dicintai dan diperebutkan oleh kebanyakan penduduk bumi dari dulu hingga kiamat. Dunia yang menjadi pusat tujuan kehidupan dan kebanggaan. Dunia yang menjadi lambang kesuksesan dan kemuliaan. Dunia yang menjadi standar ukuran status sosial dan prestise individu. Ternyata nilainya jauh lebih ringan dibandingkan sayap nyamuk di hadapan Allah Azza wa Jalla.

Berpuasa di Hari Tegaknya Kebenaran

Sungguh perumpamaan yang Allah SWT berikan telah menghancurkan semua premis tentang kehebatan dunia dan isinya. Meluluh-lantakkan segala ungkapan dan pemujaan yang sangat tinggi tentangnya; yang bahkan sebagian orang memposisikannya menjadi tuhan dan pusat hidupnya. Dunia ternyata sungguh tidak lebih berat dari sayap nyamuk yang tubuhnya saja tidak terdeteksi oleh timbangan gram digital.

Seandainya dunia itu bobotnya sama beratnya dengan sayap nyamuk, maka pasti Allah Azza wa Jalla tidak akan pernah memberikan air minum kepada orang yang ingkar kepada diri-Nya walaupun hanya seteguk saja. Tapi karena dunia itu lebih ringan dari sayap nyamuk; yang artinya tidak bernilai sama sekali, maka Allah Azza wa Jalla masih berbaik hati untuk memberikan rezekinya kepada orang yang tidak mau tunduk dan sujud kepada-Nya.

Masihkah kita menjadi hamba dunia wahai saudaraku! Menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. Menerabas yang haram untuk menggapainya. Menjatuhkan dan menginjak orang lain untuk menguasainya. Menjilat dan melacurkan diri untuk memperolehnya.

Setan telah membuat indah dunia dalam hati dan pandangan mata kita. Melenakan dan menipu arah orientasi hidup kita. Menyesatkan dan mengacaukan hakikat tujuan abadi yang sebenarnya.

Sungguh indah dan gamblang ungkapan yang Allah Azza wa Jalla tentang sayap nyamuk ini. Jelas dan terang-benderang seperti cahaya sinar matahari di siang bolong. Hanya orang jahil (bodoh) dan tidak beriman saja yang tidak memahami perumpamaan agung ini.

Gajah dan Semut

Allah Azza wa Jalla berfirman :

إِنَّ اللَّهَ لَا يَسْتَحْيِي أَنْ يَضْرِبَ مَثَلًا مَا بَعُوضَةً فَمَا فَوْقَهَا ۚ فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا فَيَعْلَمُونَ أَنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأَمَّا الَّذِينَ كَفَرُوا فَيَقُولُونَ مَاذَا أَرَادَ اللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۘ يُضِلُّ بِهِ كَثِيرًا وَيَهْدِي بِهِ كَثِيرًا ۚ وَمَا يُضِلُّ بِهِ إِلَّا الْفَاسِقِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: “Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?” Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik.” (QS Al Baqarah ayat 26)

Semoga Allah Azza wa Jalla menjaga dan menyelamatkan kita dari segala macam tipu muslihat dunia. Meninggalkan pertemanan dan pergaulan dari para pemuja dunia beserta seluruh antek-anteknya.

9 Juli 2025

*) Dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pancasila Jakarta dan Anggota Koprs Mubaligh Khairu Ummah.

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *