News
Beranda » Berita » Dokter PPDS Unpad Pelaku Pemerkosaan Diduga Punya Fetish Seksual Orang Pingsan

Dokter PPDS Unpad Pelaku Pemerkosaan Diduga Punya Fetish Seksual Orang Pingsan

Polda Jabar saat menghadirkan tersangka berinisial PAP (tengah) atas kasus kekerasan seksual yang terjadi pada keluarga pasien di Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/4/2025). (Foto: Antara/Rubby Jovan)

JRMEDIA.ID — Polda Jawa Barat (Jabar) mengungkapkan adanya indikasi kelainan perilaku seksual pada dokter yang sedang menempuh Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (Unpad) yang menjadi tersangka kasus pemerkosaan terhadap keluarga pasien.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Jabar Kombes Pol Surawan mengatakan, temuan itu berdasarkan pemeriksaan awal terhadap dokter PPDS terduga pelaku pemerkosaan Priguna Anugerah Pratama atau berinisial PAP (31 tahun).

“Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual ya,” kata Surawan saat merilis pengungkapan kasus tersebut di Bandung, Rabu (9/4/2025).

Menurut Surawan, PAP mengakui punya fetish ketertarikan terhadap wanita yang tak sadarkan diri atau pingsan. Namun, penyidik masih akan mendalami pengakuan PAP melalui pemeriksaan psikologi forensik.

3 Pesan Paus Fransiskus Sebelum Wafat pada Usia 88 Tahun

“Begitu juga dengan hasil pemeriksaan dari pelaku ini nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, ahli psikologi untuk tambahan pemeriksaan,” jelas Surawan.

Surawan menjelaskan pelaku merupakan seorang dokter residen anestesi yang diduga memperkosa korban berinisial FH (21 tahun) di salah satu ruangan baru yang belum digunakan di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

Surawan menambahkan peristiwa tersebut terjadi saat korban sedang mendampingi ayahnya yang dalam kondisi kritis. Pelaku meminta korban melakukan transfusi darah sendirian dan tidak ditemani keluarganya di Gedung MCHC RSHS Bandung. “Korban tidak tahu maksud pelaku apa karena saat itu diajak ke ruang baru dengan dalih akan dilakukan tindakan medis.”

PAP lantas menyuntik korban hingga tak sadar lalu memerkosanya. Teranyar, polisi menyebut ada dua korban lainnya selain FH.

Dari hasil pemeriksaan, penyidik juga menemukan sisa sperma di tubuh korban FH serta alat kontrasepsi yang digunakan pelaku. Saat ini sampel tersebut telah dibekukan dan akan diuji melalui tes DNA untuk memastikan kecocokannya.

Peluncuran Buku Puisi Sarihati Karya Arby Rahmat, 51 Puisi, 3 Tema Utama

“Akan di uji lewat DNA, kita harus uji. Dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA pelaku dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma pelaku,” kata Surawan.

Surawan menjelaskan dokter PPDS pelaku pemerkosaan itu diringkus pada 23 Maret 2025 di sebuah apartemen di Bandung, lima hari setelah kejadian.

Saat akan ditangkap, pelaku mencoba bunuh diri dengan melukai pergelangan tangannya dan sempat dirawat sebelum akhirnya resmi ditahan. “Jadi, pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha bunuh diri juga. Memotong urat-urat nadi,” kata Surawan menandaskan.

(ant/end)

Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon: Hari Keris Nasional Ditetapkan Setiap Tanggal 19 April

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×