Academia
Beranda » Berita » Di Lemhannas RI, Mendikdasmen Mu’ti Paparkan Program Prioritas untuk Generasi Emas 2045

Di Lemhannas RI, Mendikdasmen Mu’ti Paparkan Program Prioritas untuk Generasi Emas 2045

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti (depan kiri), menyampaikan kuliah umum bertajuk “Menyiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” di hadapan peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXVI Tahun 2025 dan personel Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Jakarta, Senin (29/9/2025). (Foto: BKHM Setjen Kemendikdasmen)

JRMEDIA.ID — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti, menyampaikan kuliah umum bertajuk “Menyiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” di hadapan peserta Pendidikan Pemantapan Pimpinan Nasional (P3N) Angkatan XXVI Tahun 2025 dan personel Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI. Kegiatan ini berlangsung di Auditorium Gadjah Mada, Lemhannas RI, Jakarta, Senin (29/9/2025).
 
Dalam kesempatan tersebut, Menteri Mu’ti menekankan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk mewujudkan cita-cita menjadi bangsa maju pada 2045. Modal tersebut mencakup kekayaan sumber daya alam yang melimpah, bonus demografi dengan mayoritas penduduk usia produktif, kohesi sosial-politik yang kuat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, serta spiritualitas bangsa yang menjadi kekuatan menghadapi berbagai krisis.

“Empat modal ini harus diperkuat dengan rasa percaya diri agar Indonesia tidak hanya optimis, tetapi juga siap menghadapi tantangan global,” ujar Menteri Mu’ti.
 
Lebih lanjut, Mendikdasmen menguraikan setidaknya tiga tantangan utama dunia pendidikan yang harus segera diatasi. Pertama adalah pemerataan akses pendidikan, khususnya bagi daerah 3T yang hingga kini masih menghadapi keterbatasan sarana dan tenaga pendidik. Kedua adalah kesenjangan mutu pendidikan yang masih terlihat antarwilayah, antara sekolah negeri dan swasta, maupun antara kawasan perkotaan dan pedesaan.

Ketiga adalah pembentukan karakter generasi muda, yang menghadapi tantangan serius seperti fenomena strawberry generation yang rentan terhadap tekanan, kecanduan gawai, masalah kesehatan seperti obesitas dan stunting, hingga perilaku berisiko lainnya seperti paparan konten negatif di internet.
 
Untuk menjawab tantangan tersebut, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) menetapkan sejumlah program prioritas. Program tersebut di antaranya adalah revitalisasi satuan pendidikan dan percepatan perbaikan infrastruktur sekolah, digitalisasi pembelajaran melalui penyediaan Interactive Flat Panel(IFP), laptop, materi ajar digital, dan pelatihan guru.

Selain itu, peningkatan kompetensi guru dilakukan melalui program Pendidikan Profesi Guru (PPG), peningkatan kualifikasi akademik, serta pelatihan deep learning, coding, kecerdasan buatan, dan bimbingan konseling. “Secanggih apapun teknologi, guru tetaplah agen peradaban. Karena itu, kualitas guru harus menjadi prioritas,” jelas Menteri Mu’ti.
 
Penguatan pendidikan karakter juga menjadi fokus utama dengan meluncurkan sejumlah program, seperti Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat (bangun pagi, beribadah, berolahraga, gemar belajar, makan sehat bergizi, bermasyarakat, dan tidur cepat), Gerakan Pagi Ceria yang mendorong murid memulai hari dengan menyanyikan lagu kebangsaan, berolahraga, dan berdoa, kewajiban pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler di semua jenjang, serta dukungan terhadap program prioritas nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dipadukan dengan pendidikan karakter.
 
Menteri Mu’ti menegaskan bahwa keberhasilan pendidikan tidak dapat ditanggung pemerintah semata. Karena itu, Kemendikdasmen mengusung visi “Pendidikan Bermutu untuk Semua” dengan partisipasi semesta. Sekolah, keluarga, masyarakat, dan media disebut sebagai empat ekosistem yang harus bersinergi dalam membentuk karakter generasi muda.
 
“Pendidikan bukan hanya soal transfer pengetahuan, tetapi juga pembangunan peradaban. Karena itu, kolaborasi semesta menjadi kunci agar generasi emas 2045 benar-benar lahir dan mampu membawa Indonesia menuju bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur,” tegas Menteri Mu’ti.
 
Kuliah umum ini dihadiri oleh 253 peserta yang terdiri dari tenaga pengajar, tenaga pengkaji, pejabat struktural, dan tenaga profesional Lemhannas RI. Peserta berasal dari berbagai unsur, antara lain TNI, Polri, kementerian, lembaga negara, akademisi, dunia usaha, organisasi masyarakat, hingga tokoh politik dan masyarakat.

Kehadiran para peserta itu mencerminkan pentingnya sinergi lintas sektor dalam menyiapkan sumber daya manusia unggul yang siap menghadapi Indonesia Emas 2045.

Hasil Survei Nasional: Mayoritas Publik Nilai SPMB Lebih Baik Dibanding PPDB, Apa Saja Kelebihannya?

(***)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *