Hype
Beranda » Berita » Kerupuk Basah, Kuliner Autentik Kapuas Hulu yang Melekat di Perbatasan Badau

Kerupuk Basah, Kuliner Autentik Kapuas Hulu yang Melekat di Perbatasan Badau

Kerupuk basah kuliner tradisional khas Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar). (Foto: Humas BNPP RI)

JRMEDIA.ID — Kerupuk basah, kuliner tradisional khas Kapuas Hulu, Kalimantan Barat (Kalbar), belakangan ini mulai menarik perhatian pecinta kuliner lintas daerah. Meski namanya “kerupuk”, makanan ini jauh dari bayangan kerupuk pada umumnya yang kering dan renyah.

Kerupuk basah justru memiliki tekstur kenyal, lembut, dan sedikit padat. Sekilas mirip pempek, tetapi bahan utamanya adalah ikan air tawar segar, seperti ikan toman atau belida, yang banyak ditemukan di perairan Kapuas Hulu.

Daging ikan tersebut dicampur dengan tepung sagu dan bumbu sederhana, dibentuk memanjang seperti lontong, lalu dikukus hingga matang selama 20 hingga 30 menit.

Kerupuk basah biasanya disajikan dalam kondisi hangat, lengkap dengan sambal kacang atau sambal cabai hijau yang pedas menyegarkan. Perpaduan rasa gurih ikan, tekstur sagu yang lembut, dan sambal yang menggigit membuat makanan ini digemari tidak hanya oleh masyarakat lokal, tetapi juga para wisatawan.

Kepala PLBN Badau, Wendelinus Fanu, mengatakan, kerupuk basah bukan sekadar makanan, tetapi juga bagian dari identitas masyarakat perbatasan.

BLEACH: TYBW Part 4 Umumkan Visual Baru dan Jadwal Tayang 2026

“Kerupuk basah mencerminkan kearifan lokal yang kaya cita rasa. Kuliner ini telah menjadi bagian penting dalam mengenalkan Kapuas Hulu kepada para tamu yang datang ke PLBN Badau,” kata Wendelinus pada Juli 2025.

Tak hanya populer sebagai santapan sehari-hari, kerupuk basah juga menjadi buah tangan favorit wisatawan yang berkunjung ke wilayah perbatasan ini. “Banyak pengunjung yang bertanya tentang makanan khas Badau. Dan kerupuk basah selalu menjadi jawaban utama kami,” ujar Wendelinus.

Seiring berkembangnya teknologi dan meningkatnya kesadaran masyarakat akan potensi ekonomi lokal, para pelaku UMKM di Kapuas Hulu mulai memasarkan kerupuk basah secara online melalui marketplace.

Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp 5.000 hingga Rp20.000 per batang, tergantung pada jenis ikan dan ukurannya. Hal ini membuka peluang lebih luas bagi kerupuk basah untuk dikenal secara nasional bahkan internasional.

PLBN Badau mendukung penuh promosi produk-produk lokal seperti kerupuk basah sebagai bagian dari penguatan ekonomi masyarakat perbatasan.

Kuda Pacu Legendaris Grass Wonder, Inspirasi Karakter di Umamusume, Meninggal Dunia

“Kami mendorong agar kekayaan kuliner seperti ini tidak hanya bertahan sebagai tradisi, tetapi juga berkembang menjadi komoditas unggulan yang memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi warga di wilayah perbatasan,” tegas Wendelinus.

Dengan cita rasa yang otentik, kerupuk basah tak hanya menjadi warisan kuliner, tetapi juga simbol kebanggaan dan identitas masyarakat Kapuas Hulu.

Bagi para penikmat kuliner Nusantara yang ingin mencicipi cita rasa otentik Kalimantan Barat, kerupuk basah adalah pilihan yang tak boleh dilewatkan.

(Betuel Mimin/Humas BNPP RI)

Seri Film Baru Made in Abyss Dipastikan Tayang Mulai 2026

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *