JRMEDIA.ID — Jakarta,- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sekaligus Ketua Umum Partai Golkar, Bahlil Lahadalia, menjadi sorotan publik hari ini setelah menerima Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera Adipurna dari Presiden Prabowo Subianto. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam mendorong investasi strategis di sektor energi dan infrastruktur.
“Ini bukan hanya penghargaan pribadi, melainkan juga untuk seluruh tim yang bekerja bersama membangun bangsa,” ujar Bahlil usai menerima penghargaan di Istana Negara.
Dalam kesempatan berbeda, Bahlil mengumumkan kebijakan baru terkait distribusi elpiji bersubsidi. Mulai tahun 2026, masyarakat wajib menggunakan Nomor Induk Kependudukan (NIK) untuk membeli gas elpiji 3 kg. Langkah ini diambil untuk memastikan subsidi tepat sasaran dan menghindari praktik penyelewengan.
Bahlil juga menegaskan bahwa pengelolaan logam tanah jarang (rare earth) tidak akan dibuka untuk swasta secara bebas. Sumber daya strategis ini akan tetap berada di bawah kendali negara mengingat perannya yang vital bagi industri teknologi dan energi masa depan.
Selain itu, ia mengungkapkan bahwa sedikitnya lima negara, termasuk Kanada dan Rusia, telah menyatakan minat untuk berinvestasi dalam pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia. Proposal dari para investor kini sedang dikaji pemerintah.
Di sisi lain, pemerintah juga menargetkan pembangunan jaringan listrik di 5.700 desa dan 4.400 dusun yang ditargetkan rampung pada periode 2029–2030, guna memperluas akses energi ke pelosok negeri.
Menanggapi aksi demonstrasi di depan Gedung DPR hari ini, Bahlil mengaku tidak mengetahuinya karena seharian menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo. “Saya rapat dari pagi sampai malam, jadi tidak tahu ada demo,” katanya singkat.
(R*)
Komentar