JRMEDIA.ID — Produsen kendaraan elektrik China, Avatr, menuntut blogger otomotif ‘Zurich Bei Le Ye’ untuk menghapus keterangan yang salah mengenai koefisien hambatan mobil Avatr 12. Tak hanya itu, Avatr minta blogger itu menyampaikan permintaan maaf.
Menurut siaran Car News China pada Senin (12/5/2025), departemen hukum Avatr telah mengeluarkan surat resmi dari pengacara kepada sang blogger mengenai tuntutan tersebut. Jika tidak dipatuhi, maka dapat mengakibatkan konsekuensi hukum.
Surat pemberitahuan hukum itu mengharuskan sang influencer menghapus semua artikel dan video yang dipublikasikan antara 2 Mei dan 10 Mei 2025 di semua platform, termasuk Weibo, Xiaohongshu, Bilibili, dan Douyin, yang mempertanyakan kinerja aerodinamis Avatr 12.
Selain itu, sang pemengaruh dituntut menyampaikan permintaan maaf secara tulus dan memasang pernyataan permintaan maaf tersebut di bagian atas akun media sosialnya selama 30 hari berturut-turut untuk mengurangi kerusakan reputasi yang ditimbulkan pada Avatr.
Kontroversi mengenai koefisien hambatan mobil Avatr 12 terjadi setelah ‘Zurich Bei Le Ye’ merilis sebuah video yang mengeklaim bahwa Avatr 12 dalam pengujian di dunia nyata menghasilkan koefisien hambatan (Cd) 0,28 atau sekitar 33 persen lebih tinggi daripada angka resmi sebesar 0,21.
Video itu memicu perdebatan luas, dan bahkan mendorong CEO Tesla Elon Musk membagikan klip tersebut di platform X.
Menanggapi tuduhan tersebut, Avatr melakukan pengujian yang disiarkan langsung pada 9 Mei 2025 untuk memvalidasi klaimnya. Pengujian itu dilakukan di China Automotive Engineering Research Institute (CAERI).
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dalam enam kondisi berbeda dengan sertifikasi pihak ketiga dan pengawasan notaris, koefisien hambatan Avatr 12 dinilai sesuai dengan yang diiklankan, yaitu 0,21 Cd dalam kondisi optimal.
Meskipun uji coba berlangsung transparan, ‘Zurich Bei Le Ye’ terus menerbitkan konten yang menyiratkan bahwa Avatr memanipulasi hasil uji coba serta melakukan kolusi dengan CAERI dan media massa.
Avatr berpendapat bahwa klaim tersebut tidak memiliki dasar fakta dan merupakan pencemaran nama baik merek yang disengaja, menyesatkan publik, dan merusak reputasi komersialnya.
Produsen mobil tersebut menekankan, pengujian kendaraannya dilakukan di bawah pengawasan profesional serta hasilnya diverifikasi oleh lembaga berwenang dan disiarkan ke publik.
Avatr menilai tuduhan ‘Zurich Bei Le Ye’ melampaui kritik yang wajar dan telah menyebabkan kerugian signifikan pada citra merek. Sejauh ini, ‘Zurich Bei Le Ye’ belum menyampaikan responsnya terhadap pemberitahuan hukum dari Avatr kepada publik.
(antara/end)
Komentar