Konjen Republik Indonesia (RI) Cape Town, Tudiono. (Foto: istimewa)
JAKARTA — Konjen Republik Indonesia (RI) Cape Town, Tudiono, menjadi pembicara (daring) dalam Mangaung Investment Summit yang digelar di Bloemfontein, Provinsi Free State, Afrika Selatan (Afsel), Rabu (19/2/2025). Tudiono mempromosikan peluang bisnis dan investasi di Indonesia.
Forum dihadiri pejabat Afsel, pelaku usaha, investor, akademisi, diplomat, serta pembuat kebijakan dengan tujuan membuka peluang ekonomi baru di bidang perdagangan, pariwisata, dan investasi. Event dibuka oleh Executive Mayor Gregory Nthatisi yang diikuti penyampaian remarks dari Premier (Gubernur) Free State Maqueen Letsoha-Mathae.
Konjen RI yang menjadi pembicara pertama menyampaikan presentasi berjudul “Doing Business in Indonesia” yang memperkenalkan Indonesia sebagai negara kepulauan dengan populasi 282 juta jiwa, 1.340 kelompok etnik, dan 718 bahasa daerah.
“Sejak 1 Juli 2023 Indonesia menjadi Negara Berpenghasilan Menengah Atas (World Bank), dan pada 2024 menempati posisi ke-8 GDP terbesar dunia (IMF). Perekonomian Indonesia juga tumbuh konsisten sekitar 5,1% pada 2023 dan 2024 dengan penguatan di sektor jasa dan manufaktur yang masing-masing berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi sebesar 2,9% dan 1,5%. Tingkat pertumbuhan tersebut melampaui rata-rata dunia (2,6%), dan rata-rata pertumbuhan negara berpenghasilan menengah (4,5%),” kata Tudiono seperti dalam siaran persnya yang diterima pada Jumat (21/2/2025).
Konjen RI juga memperkenalkan BUMN terkemuka Indonesia yang bergerak di industri strategis dan kesehatan seperti PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia, dan BioFarma. Dalam hal ini BioFarma telah menjalin kerja sama dengan mitra di Afsel yaitu Afrigen dan BioVac dalam pengembangan teknologi produksi vaksin.
Selain itu, Tudiono juga mempromosikan peluang bisnis dan investasi di Indonesia seperti pembangunan IKN Nusantara dan perluasan pelabuhan Probolinggo, juga produk unggulan Indonesia seperti rempah-rempah, kopi, kelapa sawit, dan batik.
Tudiono menjelaskan mengenai keunggulan kelapa sawit yang memiliki kandungan karotin signifikan yang berguna dalam mengatasi kekurangan vitamin A, dibandingkan buah dan sayuran. “Berdasarkan data Kementerian Pertanian RI, pada 2023 Afsel mengimpor minyak kelapa sawit dari Indonesia senilai USD 383 juta, dan tengah diupayakan untuk ditingkatkan antara lain melalui opsi skema white label.”
Terkait batik Indonesia, Tudiono menyinggung tentang mendiang Presiden Nelson Mandela yang mencintai dan menggunakan batik Indonesia dalam banyak kesempatan, termasuk acara kenegaraan. Batik di Afsel kemudian dikenal sebagai “Madiba shirt” dan menjadi simbol kedekatan kedua negara yang berakar dari hubungan historis dan sosial budaya yang dalam.
Dalam sesi diskusi, Konjen RI diminta untuk berbagi wawasan tentang pengembangan potensi pariwisata Indonesia karena Mangaung ingin belajar memajukan sektor pariwisatanya. Indonesia yang berhasil menarik wisatawan internasional melalui 5 Destinasi Super Prioritas, dianggap sebagai contoh yang tepat. Sektor tersebut juga diharapkan dapat membuka peluang kerja sama kedua negara.
(rilis/end)
Komentar