Jenderal TNI Purnawirawan Andika Perkasa. (Foto: Tangkapan layar Youtube TNI)
JAKARTA — Berasal dari kalangan militer, Andika Perkasa merupakan jenderal purnawirawan yang saat ini berkarier di bidang politik. Lahir pada 21 Desember 1964 di Bandung, Jawa Barat, Andika adalah Panglima TNI ke-21 yang menjabat sejak 17 November 2021 dan pensiun pada 1 Januari 2023.
Saat masih di Kopassus, Andika menempuh S1 di Universitas Terbuka (UT) dan meraih 3 gelar akademik S2 (M.A., M.Sc., M.Phil.) serta satu gelar akademik S3 (Ph.D) dari berbagai perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat (AS).
“Jadi sebenarnya cita-cita saya memang bukan ingin jadi prajurit TNI. Karena apa? Karena kebetulan bapak saya ini, bapak saya tentara. Tapi karena lulusan ITB Teknik Sipil sehingga di tentaranya di bagian yang konstruksi, Korps Zeni kalau di istilah kami dan itu istilah internasional,” kata Andika belum lama ini.
Andika pun mengenang masa kecilnya. Dulu pulang sekolah itu masih pukul 12 siang. “Itu lihat kemeja bapak saya panjang, kertas dengan penggaris garis-garis gitu, yang awalnya enggak ngerti. Kebetulan buku-bukunya juga bahasa Inggris, saya nggak ngerti tuh, saya hanya lihat gambar-gambarnya saja,” katanya.
Awalnya, Andika tidak mengerti sampai akhirnya mendapat pelajaran dari bapaknya. “Saya membayangkan, ini begini nih gambar garisnya dua dimensi. Tapi kalau 3D-nya itu begini kira-kira. Sehingga dari dulu saya ingin masuk arsitek ITB. Bapak saya teknik sipil, saya ingin ke arsiteknya. Tapi itu harus kandas, saya harus melupakan,” kenangnya.
Sosok Andika mulai mencuri perhatian saat dipromosikan ke jabatan perwira tinggi (pati) dengan pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) TNI sebagai Kepala Dinas Penerangan TNI-AD (Kadispenad) pada 25 November 2013. Sejak itu, sejumlah jabatan bergengsi dipegang Andika seiring dengan dimulainya era Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK).
Hanya dua hari setelah Jokowi-JK dilantik, Andika ditunjuk sebagai Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan pangkatnya naik menjadi mayor jenderal (mayjen). Dua tahun ia mengawal Presiden Jokowi, pada 2016 Andika diangkat sebagai Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) XII Tanjungpura.
Jabatan itu ia emban kurang lebih selama dua tahun. Pada 5 Januari 2018, Andika diangkat sebagai Komandan Komando Pembina Doktrin, Pendidikan, dan Latihan Angkatan Darat (Dankodiklatad). Pangkatnya dinaikkan menjadi letnan jenderal (letjen).
Tak menunggu waktu lama, Andika kemudian dipercaya menjabat sebagai Panglima Komando Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) pada periode 23 Juli 2018-22 November 2018. Ia menggantikan Letjen Eddy Rahmayadi yang mundur untuk maju pada Pilkada Sumatera Utara.
Pada 22 November 2018, menantu mantan Kepala BIN Hendropriyono ini dilantik Presiden Jokowi sebagai KSAD dan berselang tiga tahun kemudian Presiden Jokowi kembali melantik Andika sebagai Panglima TNI pada 17 November 2021.
Menjabat sebagai Panglima TNI dalam waktu yang singkat, Andika melakukan perubahan dengan menghapus persyaratan tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit.
Andika juga menghapus larangan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk menjadi anggota TNI. Selain itu, dia mengurangi tinggi badan untuk persyaratan Akmil bagi pria dan wanita.
Andika menikahi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati pada 1992 dan dari pernikahan tersebut dikaruniai tiga orang anak. Uniknya tak ada dari anak-anaknya yang mengikuti jejak sang ayah untuk menjalani karier di dunia militer.
Putra sulung bernama Alexander Akbar Wiratama Perkasa Hendropriyono diketahui berprofesi sebagai seorang dokter. Sementara anak kedua, Angela Adinda Nurrina Perkasa Hendropriyono juga mengikuti sang kakak menjadi dokter.
Sedangkan putra bungsu bernama Andrew Perkasa baru menyelesaikan studi S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomika dan Bisnis, UGM. Andrew juga diketahui memperoleh gelar ganda sebagai bagian dari program dual degree di University of Melbourne selama dua tahun. Putra bungsu mantan Panglima TNI ini mendapat gelar S.E, B.Com.