Academia
Beranda » Berita » Pojok Baca Digital PLBN Entikong, Jendela Wawasan Anak-Anak Perbatasan Melihat Dunia

Pojok Baca Digital PLBN Entikong, Jendela Wawasan Anak-Anak Perbatasan Melihat Dunia

Hampir kurang lebih 5 tahun lamanya, Pojok Baca Digital (Pocadi) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, mampu bertahan. (Foto: Humas BNPP RI)

JRMEDIA.ID — Seperti sebuah ungkapan “Buku adalah jendela dunia”. Di tengah perkembangan teknologi modern saat ini, makna buku sebagai jendela dunia masih tetap relevan, baik dalam bentuk fisik maupun digital seperti Pojok Baca Digital (Pocadi).

Hampir kurang lebih 5 tahun lamanya, Pojok Baca Digital (Pocadi) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, Kalimantan Barat, mampu bertahan. Menjaga nyala harapan anak-anak pelajar di perbatasan Indonesia-Malaysia membaca pengetahuan dari dunia luar.

Kepala PLBN Entikong, Teguh Priyadi, menjelaskan bahwa kunjungan anak-anak pelajar mulai tingkat dasar silih datang berganti, seperti hilir mudik para pelintas antarnegara. Fasilitas perpustakaan Pocadi di PLBN Entikong dapat memberikan inspirasi belajar baru kepada anak sekolah.

“Tidak hanya memfasilitasi pelintas antaranegara, PLBN juga memfasilitasi pendididkan bagi anak-anak pelajar bangsa membuka wawasan. Negara hadir untuk menambah literasi anak-anak perbatasan!” kata Teguh.

Teguh merinci, SMPN 03 Entikong memboyong sebanyak 30 murid pada Senin (28/7/2025) lalu. Kunjungan berikutnya dilakukan SDN Semanget pada Selasa (29/7/2025), dan disusul kunjungan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Taman Seminari Santo Fransiskus Asisi Entikong pada Rabu (30/7/2025).

Siswa Indonesia Raih 3 Medali Perunggu dan 2 Honorable Mention pada Olimpiade Fisika Internasional di Prancis

Hadirnya Pocadi di PLBN Entikong, lanjut Teguh, diharapkan menjadi tempat yang menyenangkan sekaligus mendidik wawasan bagi anak-anak perbatasan di tengah keterbatasan akses literasi. “Setidaknya 653 orang telah berkunjung ke Pocadi, terhitung Januari hingga Juli 2025,” ungkap dia.

Teguh juga menjelaskan, mengunjungi PLBN Entikong, anak-anak bisa lebih dari sekadar membaca buku fiksi dan buku non-fiksi. Anak-anak bisa belajar sambil bermain, tamasya berjalan-jalan mengenal simbol-simbol perbatasan negara. “Hal ini memiliki makna penting dalam menumbuhkan semangat kebangsaan dan menjaga menjaga kedaulatan,” cetusnya.

Perbatasan, sambung Teguh, meskipun secara fisik menandai batas wilayah, juga menjadi titik penting untuk menumbuhkan rasa cinta tanah air dan persatuan di kalangan masyarakat yang tinggal di kawasan perbatasan.

Bersisian dengan itu, lanjut Teguh, galeri arsip perbatasan di gedung pelayanan jalur keberangkatan juga turut memberikan memamerkan informasi dan edukasi sebagai memori kolektif bangsa. Galeri arsip memamerkan arsip dalam bentuk fisik dan digital terkait pengalaman, peristiwa, dan cerita sejarah yang diwariskan dari satu generasi ke generasi yang harus dijaga.

“Selain mereka belajar di luar ruangan bangunan sekolah, anak-anak juga sekaligus mengenal dan mengetahui beranda perbatasan negara antar Indonesia–Malaysia,” pungkas Teguh.

Lomba Kompetensi Siswa Dikmen Ke-33 Resmi Dibuka di Depok: Cetak Talenta Unggul, Siapkan Generasi Indonesia Emas 2045

Pocadi di PLBN Entikong juga terbuka untuk umum termasuk para pegawai yang bekerja di perbatasan, dan masyarakat yang berada di Kecamatan Entikong dan sekitarnya.

Jam operasional Pocadi di PLBN Entikong yang berlokasi di lantai dasar Convenience Store, dimulai pada hari Senin-Jumat pukul 08.00 WIB hingga ditutup pukul 15.30 WIB.

(Erika Barus/Humas BNPP RI)

Angkat Isu Kepemimpinan Kaum Perempuan Berusia di Atas 50 Tahun, Lina Indiarti Wresniwiro Raih Gelar Doktor Manajemen di UPH

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *