News
Beranda » Berita » 50 Pelaku Kecurangan dan 10 Joki Ditemukan dalam 6 Hari UTBK

50 Pelaku Kecurangan dan 10 Joki Ditemukan dalam 6 Hari UTBK

Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat setidaknya 50 orang pelaku kecurangan, serta 10 orang joki dalam enam hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025, di Jakarta, Selasa (29/4/2025)/ilustrasi. (Foto: okezone)

JRMEDIA.ID — Panitia Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mencatat setidaknya 50 orang pelaku kecurangan, serta 10 orang joki dalam enam hari pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) 2025.

“Jumlah peserta yang terlibat kurang lebih 50, jumlah jokinya kurang lebih 10 keterlibatan,” ujar Ketua Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025 Eduart Wolok dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (29/4/2025), dikutip dari Antara.

Eduart memaparkan modus kecurangan yang terjadi beragam, mulai dari pemasangan alat bantu seperti pemasangan kamera di kacamata, mikrofon dan pengeras suara di alat bantu dengar, hingga penggunaan perangkat lunak melalui aplikasi rekaman layar hingga penggunaan aplikasi pengendali jarak jauh atau remote desktop di komputer yang digunakan oleh para peserta.

Lebih lanjut, Eduart menjelaskan penggunaan aplikasi remote desktop disertai dengan pemasangan proxy pada komputer sehingga komputer tersebut dapat terhubung dengan jaringan di luar.

632 Kasus Praktik Perundungan dari 2.668 Pengaduan Terjadi di PPDS, DPR RI Dukung Tes Kejiwaan Berkala

Eduart menekankan hal ini telah diantisipasi oleh panitia UTBK di masing-masing lokasi dengan menyediakan pemindai metal atau metal detector. Namun, teknologi yang lebih canggih telah digunakan oleh para pelaku kecurangan sehingga masih terdapat sejumlah modus kecurangan yang berhasil lolos. “Tentu di poin ini bisa saja terindikasi sudah ada di lokasi UTBK yang kita temukan ada keterlibatan orang dalam,” jelasnya.

Eduart memaparkan modus kecurangan tersebut dipraktikkan dengan memberikan jawaban ke peserta yang berada di dalam ruang ujian dengan cara yang bermacam-macam

Selain itu, Eduart mengungkapkan modus kecurangan lainnya adalah dengan menggantikan peserta di ruang ujian, atau yang kerap dikenal dengan istilah ‘joki’.

Beberapa hal yang didapatkan dalam hal ini, ungkap Eduart, adalah pemalsuan foto peserta, dokumen seperti surat keterangan Kelas XII dan ijazah agar joki dapat masuk dan mengikuti ujian untuk menggantikan peserta aslinya.

“Ini yang menarik, jaringan perjokian lintas provinsi. Jadi bisa saja kasus didapatkan (di salah satu lokasi UTBK), setelah dilacak, komunikasi yang terbangun itu dari kota ini, kota ini, dan kota ini,” ucap Eduart.

Hasil Riset IndoStrategi: Ini 10 Menteri Kabinet Merah Putih dengan Kinerja Terbaik

Eduart mewakili panitia sangat menyayangkan hal ini, sebab pelaksanaan UTBK didasari atas asas kepercayaan kepada seluruh peserta didik di Indonesia untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

Oleh karena itu, Eduart menyebutkan para panitia di masing-masing lokasi UTBK telah melakukan koordinasi dengan pihak berwajib untuk melakukan proses lebih lanjut terkait hal ini, meskipun belum dapat diputuskan sanksi apa yang tepat untuk diberikan kepada para pelaku agar menimbulkan efek jera.

Eduart berharap kepada semua peserta maupun wali peserta untuk tetap mengikuti rangkaian proses SNPMB 2025 ini dengan jujur dan tidak melakukan berbagai tindak kecurangan yang menodai sakralnya prosesi ujian ini.

(antara/end)

Lapor ke Polda Metro Jaya, Jokowi Persilakan Polisi Periksa Ijazahnya Lewat Digital Forensik

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

×